Unsoed libatkan mahasiswa asal Jepang dalam penanaman mangrove di Cilacap
rangkaian agenda 1st Jenderal Soedirman University Summer Course on the Tropical Biodiversity Discovery 2023
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melibatkan sejumlah mahasiswa Unsoed dan 20 mahasiswa asal Jepang dalam kegiatan penanaman mangrove di Arboretum Kolak Sekancil, Kawasan Laguna Segara Anakan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Senin (28/8) itu merupakan rangkaian agenda 1st Jenderal Soedirman University Summer Course on the Tropical Biodiversity Discovery 2023 yang terselenggara atas kerja sama Unsoed dengan berbagai mitra seperti Chiba University Jepang dan Kelompok Krida Wana Lestari yang diketuai Wahyono
Mangrove merupakan ekosistem yang memiliki manfaat sangat penting di wilayah pesisir. Perannya yang besar sebagai penyedia sumber makanan bagi masyarakat, yakni berupa ikan, kepiting, kerang, dan sebagainya.
Selain itu, mangrove juga memiliki peran ekologis yang tidak kalah penting. Misalnya sebagai habitat berbagai biota termasuk biota laut, sebagai penghasil nutrien bagi lingkungan sekitarnya, serta sebagai pelindung daratan dari gelombang, abrasi, tsunami, dan intrusi air laut.
Baca juga: Rektor Unsoed : Lulus tanpa skripsi bisa jadi pilihan mahasiswa
Di samping itu, mangrove juga berperan sebagai menyaring polutan dari lingkungan perairan sekitarnya, penyerap karbondioksida yang efektif, serta sebagai penyimpan karbon yang sangat potensial bahkan bisa lima kali lipat dibandingkan dengan hutan daratan dengan luasan yang sama.
Indonesia memiliki sekitar 20 persen mangrove dunia atau sekitar 3,3 juta hektare. Akan tetapi, sebagian dari mangrove tersebut kondisinya sudah tidak baik, sehingga perlu upaya rehabilitasi yang dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan, memiliki peran yang krusial dalam pengelolaan lingkungan termasuk ekosistem mangrove. Oleh karenanya, kegiatan penanaman mangrove menjadi satu upaya yang besar dampaknya.
Kegiatan penanaman tersebut selain sebagai upaya konkret mahasiswa dalam konservasi lingkungan, juga bagian dari edukasi yang bisa ditularkan ke jejaring mahasiswa lain secara luas.
Bibit Bruguiera gymnorrizha menjadi spesies yang dipilih dalam penanaman kali ini, dikarenakan lokasi atau habitat tempat penanaman yang paling cocok bagi tumbuh spesies tersebut.
Baca juga: PNM siapkan Desa Langgongsari Banyumas sebagai sentra madu klanceng
Baca juga: Unsoed kembangkan budi daya lebah klanceng dukung ekonomi masyarakat
Baca juga: Mahasiswa Unsoed olah limbah kulit durian jadi tablet kumur
Kegiatan yang diselenggarakan pada Senin (28/8) itu merupakan rangkaian agenda 1st Jenderal Soedirman University Summer Course on the Tropical Biodiversity Discovery 2023 yang terselenggara atas kerja sama Unsoed dengan berbagai mitra seperti Chiba University Jepang dan Kelompok Krida Wana Lestari yang diketuai Wahyono
Mangrove merupakan ekosistem yang memiliki manfaat sangat penting di wilayah pesisir. Perannya yang besar sebagai penyedia sumber makanan bagi masyarakat, yakni berupa ikan, kepiting, kerang, dan sebagainya.
Selain itu, mangrove juga memiliki peran ekologis yang tidak kalah penting. Misalnya sebagai habitat berbagai biota termasuk biota laut, sebagai penghasil nutrien bagi lingkungan sekitarnya, serta sebagai pelindung daratan dari gelombang, abrasi, tsunami, dan intrusi air laut.
Baca juga: Rektor Unsoed : Lulus tanpa skripsi bisa jadi pilihan mahasiswa
Di samping itu, mangrove juga berperan sebagai menyaring polutan dari lingkungan perairan sekitarnya, penyerap karbondioksida yang efektif, serta sebagai penyimpan karbon yang sangat potensial bahkan bisa lima kali lipat dibandingkan dengan hutan daratan dengan luasan yang sama.
Indonesia memiliki sekitar 20 persen mangrove dunia atau sekitar 3,3 juta hektare. Akan tetapi, sebagian dari mangrove tersebut kondisinya sudah tidak baik, sehingga perlu upaya rehabilitasi yang dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan, memiliki peran yang krusial dalam pengelolaan lingkungan termasuk ekosistem mangrove. Oleh karenanya, kegiatan penanaman mangrove menjadi satu upaya yang besar dampaknya.
Kegiatan penanaman tersebut selain sebagai upaya konkret mahasiswa dalam konservasi lingkungan, juga bagian dari edukasi yang bisa ditularkan ke jejaring mahasiswa lain secara luas.
Bibit Bruguiera gymnorrizha menjadi spesies yang dipilih dalam penanaman kali ini, dikarenakan lokasi atau habitat tempat penanaman yang paling cocok bagi tumbuh spesies tersebut.
Baca juga: PNM siapkan Desa Langgongsari Banyumas sebagai sentra madu klanceng
Baca juga: Unsoed kembangkan budi daya lebah klanceng dukung ekonomi masyarakat
Baca juga: Mahasiswa Unsoed olah limbah kulit durian jadi tablet kumur