Jepara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana kekeringan yang diprediksi terjadi pada Juni 2023.
"Dua unit mobil tangki pengangkut air bersih mulai kami perbaiki agar bisa digunakan secara optimal ketika ada permintaan bantuan air bersih dari warga," kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Jepara Moh Ali Wibowo di Jepara, Jumat.
Ia mengungkapkan armada truk tangki tersebut memiliki kapasitas angkut hingga 5.000 liter ditambah penampung air bantuan dari Pusat dengan kapasitas 2.000 liter.
Persiapan lainnya, mempersiapkan bak penampungan air bersih sebanyak 15 unit dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter.
Bak penampungan air bersih tersebut, kata dia, bisa dipinjamkan kepada masing-masing desa yang kesulitan air bersih sebagai penampung ketika BPBD Jepara melakukan droping air bersih, sehingga warga tidak perlu khawatir dengan ketersediaan tempat penampungan air.
"Sebaiknya, warga yang daerahnya termasuk rawan air bersih segera mempersiapkan diri dengan menyiapkan bak penampungan air bersih," ujarnya.
Sehingga, ketika ada droping air bersih warga sudah siap dengan tempat penampungan air. Termasuk pemerintah desanya juga bisa mempersiapkan diri dengan menyediakan tempat penampungan air bersih, sehingga warganya bisa mengambilnya setiap membutuhkan.
BPBD Jepara juga sudah menyiapkan anggaran hingga puluhan juta untuk mengatasi bencana kekeringan yang biasanya melanda sejumlah desa di Jepara. Jika masih kurang, maka bisa memanfaatkan dana tidak terduga serta minta bantuan ke Pusat.
Adapun daerah yang berpotensi mengalami kesulitan air bersih, yakni Desa Sumber Rejo dan Celering (Kecamatan Donorojo) serta Desa Tedunan, Kalianyar dan Surodadi (Kecamatan Kedung).
"Untuk saat ini, layanan PDAM sudah semakin meluas sehingga sepanjang pasokan airnya masih lancar, penanganan bencana kekeringan juga tidak ada kendala," ujarnya.*
Baca juga: El Nino di antara kemarau dan krisis air

