Wali kota: IKM pangan terapkan standar mutu
Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan di daerah setempat menerapkan standar mutu guna memperkuat kepercayaan pasar atas produk usaha mereka.
"Setiap produk harus ada standar mutunya sesuai yang ditetapkan. Selain mutu, permasalahan untuk UMKM juga pada pemasaran. Nanti harus ada festival agar mutunya bisa dinilai," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Selasa.
Oleh karena Kota Magelang sebagai daerah kecil, meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan, serta jumlah penduduk 127.400 jiwa, katanya, persoalan kualitas produk usaha ekonomi harus mendapatkan perhatian penting para pelaku usaha, termasuk IKM pangan.
Ia menyebut standar mutu atas produk IKM pangan memengaruhi jangkauan pemasaran dalam skala yang lebih luas.
"Magelang ini kota kecil sehingga mutu dari makanan di sini harus dijaga. Jangan berpikir pasarnya hanya dari Kota Magelang, tapi berpikir pasarnya di luar Kota Magelang," katanya.
Pemkot Magelang juga mendorong IKM pangan mengembangkan pemasaran digital dan bergabung dalam program unggulan Kelurahan Entrepreneurship Center (Magelang Keren).
Ia mengatakan produk makanan di Kota Magelang layak dipasarkan di tingkat nasional, bahkan luar negeri, khususnya dalam rangka menjalin hubungan kerja sama "Kota Kembar" dengan Kota Tula, Rusia, dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Yang penting syarat seperti NIB (Nomor Induk Berusaha), (sertifikat) PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), mutu terjamin serta ada merek. Untuk kerja sama sister city (Kota Kembar) dengan Tula juga sudah sangat pantas. Di sana kadang makanannya sederhana tapi digemari," katanya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang mengadakan pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM pangan daerah setempat di salah satu hotel di kota itu selama 26-29 September 2022.
Peserta kegiatan dengan sejumlah narasumber yang kompeten itu, berjumlah 30 pelaku IKM pangan, antara lain produk roti atau kue, aneka sambal, aneka kripik, dan getuk.
Wali Kota Nur Aziz mengapresiasi pelatihan itu karena dapat memberikan pemahaman yang baik bagi pelaku IKM pangan terkait dengan jaminan kualitas produk terhadap konsumen.
Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah mengungkapkan tujuan kegiatan memberikan pengetahuan tentang manajemen mutu pangan yang dipersyaratkan apabila produk usaha olahan pangan ingin menembus pasaran lebih luas, terlebih ekspor.
Pengetahuan tentang HACCP, katanya, meliputi pengenalan prinsip-prinsip produksi yang memenuhi syarat keamanan proses produksi di setiap tahapan hingga sajian di hadapan konsumen sebagai produk yang aman dikonsumsi.
"Setiap produk harus ada standar mutunya sesuai yang ditetapkan. Selain mutu, permasalahan untuk UMKM juga pada pemasaran. Nanti harus ada festival agar mutunya bisa dinilai," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Selasa.
Oleh karena Kota Magelang sebagai daerah kecil, meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan, serta jumlah penduduk 127.400 jiwa, katanya, persoalan kualitas produk usaha ekonomi harus mendapatkan perhatian penting para pelaku usaha, termasuk IKM pangan.
Ia menyebut standar mutu atas produk IKM pangan memengaruhi jangkauan pemasaran dalam skala yang lebih luas.
"Magelang ini kota kecil sehingga mutu dari makanan di sini harus dijaga. Jangan berpikir pasarnya hanya dari Kota Magelang, tapi berpikir pasarnya di luar Kota Magelang," katanya.
Pemkot Magelang juga mendorong IKM pangan mengembangkan pemasaran digital dan bergabung dalam program unggulan Kelurahan Entrepreneurship Center (Magelang Keren).
Ia mengatakan produk makanan di Kota Magelang layak dipasarkan di tingkat nasional, bahkan luar negeri, khususnya dalam rangka menjalin hubungan kerja sama "Kota Kembar" dengan Kota Tula, Rusia, dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Yang penting syarat seperti NIB (Nomor Induk Berusaha), (sertifikat) PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), mutu terjamin serta ada merek. Untuk kerja sama sister city (Kota Kembar) dengan Tula juga sudah sangat pantas. Di sana kadang makanannya sederhana tapi digemari," katanya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang mengadakan pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM pangan daerah setempat di salah satu hotel di kota itu selama 26-29 September 2022.
Peserta kegiatan dengan sejumlah narasumber yang kompeten itu, berjumlah 30 pelaku IKM pangan, antara lain produk roti atau kue, aneka sambal, aneka kripik, dan getuk.
Wali Kota Nur Aziz mengapresiasi pelatihan itu karena dapat memberikan pemahaman yang baik bagi pelaku IKM pangan terkait dengan jaminan kualitas produk terhadap konsumen.
Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah mengungkapkan tujuan kegiatan memberikan pengetahuan tentang manajemen mutu pangan yang dipersyaratkan apabila produk usaha olahan pangan ingin menembus pasaran lebih luas, terlebih ekspor.
Pengetahuan tentang HACCP, katanya, meliputi pengenalan prinsip-prinsip produksi yang memenuhi syarat keamanan proses produksi di setiap tahapan hingga sajian di hadapan konsumen sebagai produk yang aman dikonsumsi.