Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Bank Indonesia berupaya memperkuat keuangan pelaku industri kecil menengah (IKM) melalui aplikasi pencatatan keuangan.
Wakil Wali Kota Pekalongan Balgis Diab di Pekalongan, Sabtu mengatakan bahwa sudah saatnya pelaku industri kecil menengah mampu menguasai pencatatan keuangan yang baik agar terus berkembang dan naik kelas.
"Melalui sosialisasi informasi aplikasi pencatatan keuangan maka para pelaku IKM dapat lebih mudah mengukur kinerja usaha mereka apakah mengalami keuntungan atau kerugian," katanya.
Menurut dia, aplikasi ini sederhana namun manfaatnya luar biasa sehingga pelaku industri kecil menengah bisa menjadi lebih tangguh dan kompetitif.
"Kami mengapresiasi atas inisiatif Bank Indonesia dalam menghadirkan solusi digital yang mudah diakses untuk mendukung penguatan sistem keuangan usaha kecil ini," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Pekalongan Betty Dahfiani Dahlan mengatakan, kegiatan ini digagas sebagai respons terhadap masih rendahnya literasi keuangan di kalangan pelaku industri kecil menengah.
Penerapan sistem pencatatan keuangan yang baik, kata dia, penting untuk meningkatkan transparansi arus kas dan mengukur kinerja usaha secara objektif.
Ia mengatakan, dengan sistem yang sederhana dan dapat digunakan oleh seluruh industri kecil dan menengah diharapkan pencatatan keuangan tidak lagi menjadi hambatan melainkan menjadi alat bantu dalam pengambilan keputusan usaha yang lebih tepat.
"Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan para pelaku IKM, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat perekonomian daerah berbasis digital," katanya.
Baca juga: Bea Cukai Kudus: 13 IKM di Jepara manfaatkan fasilitas KITE

