Purwokerto (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Slamet Rosyadi menilai strategi program vaksinasi COVID-19 selama tahun 2021 telah berjalan baik.
"Berdasarkan catatan selama tahun 2021, penanganan pengendalian COVID-19 dan strategi program vaksinasi telah berjalan dengan baik," kata Slamet Rosyadi di Purwokerto, Kamis.
Hal ini kata dia perlu menjadi pedoman untuk dilanjutkan dan makin ditingkatkan pada tahun 2022.
"Pada tahun 2022 tingkat vaksinasi masih harus ditingkatkan lagi, terutama untuk mengantisipasi varian baru COVID-19," katanya.
Dia juga mengapresiasi upaya pemerintah yang telah menyusun dan mempersiapkan program "booster".
"Program ini tentu menjadi langkah yang sangat tepat, karena vaksin booster ini diperlukan mengingat pandemi COVID-19 yang belum berakhir," katanya.
Dia juga menambahkan, pemerintah masih perlu terus menyosialisasikan manfaat vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
"Pemerintah perlu terus mengingatkan bahwa vaksin memang besar manfaatnya dalam mencegah keparahan gejala, menurunkan risiko perawatan di rumah sakit, menekan kematian hingga menurunkan laju mutasi virus," katanya.
Baca juga: 2.350 anak 6-11 tahun di Kudus sudah dapat suntikan vaksin
Kendati demikian, kata dia, pemerintah juga perlu mengingatkan masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap agar tidak euforia.
Hal tersebut, kata dia, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
"Dengan demikian diharapkan masyarakat yang sudah menerima dosis lengkap tetap disiplin dan melengkapi perlindungan diri dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengingatkan sosialisasi mengenai pentingnya protokol kesehatan masih harus terus diperkuat pada tahun 2022 mendatang.
"Sosialisasi masih harus diperkuat pada tahun 2022 mendatang terutama guna mencegah penyebaran varian baru COVID-19 Omicron," katanya.
Dia mengatakan kewaspadaan terhadap varian baru COVID-19 Omicron perlu ditingkatkan pada tahun 2022 mendatang.
"Perlu lebih waspada terhadap isu munculnya varian Omicron mengingat jumlahnya yang terus bertambah," katanya.
Baca juga: Polres Purbalingga sediakan vaksin gratis di sejumlah objek wisata
Baca juga: Anak 6-11 tahun di Boyolali sudah terima vaksin capai 31 persen
Berita Terkait
Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul
Jumat, 15 Maret 2024 10:01 Wib
Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio
Kamis, 18 Januari 2024 15:01 Wib
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Kamis, 18 Januari 2024 7:44 Wib
Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Selasa, 16 Januari 2024 8:38 Wib
Pemprov Jateng minta 3,9 juta sasaran vaksinasi polio datangi Pos PIN
Senin, 15 Januari 2024 15:16 Wib
Pemkab Klaten sebut vaksinasi satu-satunya cara putus penularan polio
Senin, 15 Januari 2024 15:10 Wib
Ratusan anak di Solo Jateng ikuti vaksinasi polio
Senin, 15 Januari 2024 11:58 Wib
Temanggung targetkan 86.336 anak mendapat vaksinasi polio
Kamis, 11 Januari 2024 8:51 Wib