Semarang (ANTARA) - PT Dafam Property Indonesia Tbk mencatatkan pendapatan dari sektor real estate sebesar Rp13,66 miliar atau terjadi kenaikan sebesar 53,41 persen dibandingkan dengan semester yang sama tahun 2020.
Billy Dahlan selaku President Director PT Dafam Property Indonesia Tbk menjelaskan pendapatan tersebut disumbang sebesar 32,8 persen dari penjualan segmen rumah subsidi (adanya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan/ FLPP).
"Pendapatan di sektor real estate tumbuh 53,41 persen atau di angka Rp13,66 miliar, sementara semester pertama 2020 yang mencatatkan Rp8,91," kata Billy.
Ia menambahkan selain real estate, pendapatan dari sektor perhotelan juga tetap tumbuh positif meskipun tidak signifikan dengan kenaikan sebesar 5,04 atau Rp20,08 miliar, sedangkan semester yang sama pada tahun 2020 di angka Rp19,12 miliar.
"Dari target okupansi sebesar 60-70 persen di tahun 2021, pada semester I juga sudah mencapai 55,91 persen," katanya.
Baca juga: Dafam siap menjadi operator hotel digital 2022
Baca juga: Hotel Dafam tawari tenaga kesehatan inap cuma Rp10 ribu
Billy mengakui untuk penyewaan dan hotel operator pada semester I tahun 2021, masih berada di bawah target dan angkanya masih merah dibandingkan semester pertama 2020.
Direktur PT Dafam Property Indonesia Tbk Wijaya Dahlan menambahkan selain insentif PPN, sebenarnya kenaikan jumlah penjualan real estate banyak ditopang oleh perubahan sistem digital yang dilakukan oleh tim dalam menciptakan strategi bisnis.
"Digital marketing virtual house tour, virtual marketing, dan lainnya terus dilakukan sebagai alat untuk promosi," katanya.