Semarang (ANTARA) -
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui program tanggung jawab sosial perusahaan memperluas cakupan "urban farming" di Kota Semarang sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi kreatif.
"Program ini sebelumnya pernah kami laksanakan untuk warga RW 02 Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, pada bulan Oktober-Desember 2020. Saat ini kami memperluas cakupan program bagi warga disekitar 'project' SPAM Semarang Barat, dan kali ini kami melaksanakan 'urban farming' bagi warga RW 04 Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen," kata Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo di Semarang, Sabtu (14/8).
Ia menjelaskan Program Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Urban Farming untuk warga Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, yang akan dilaksanakan hingga September 2021.
Menurut dia, program ini merupakan wujud kepedulian PT PII terhadap warga yang berada di lingkungan sekitar konstruksi Instalasi Pengolahan Air Minum yang merupakan bagian dari proyek Sistem Penyaluran Air Minum (SPAM) Semarang Barat.
Dirinya berharap melalui program ini warga mendapatkan manfaat, baik untuk masing-masing kepala keluarga maupun untuk lingkungan tempat tinggal warga melalui konsep ruang terbuka hijau untuk menyeimbangkan kualitas hidup warga dilingkungan sekitar proyek SPAM Semarang Barat.
M. Wahid Sutopo menjelaskan bahwa rangkaian program ini diawali dengan pembukaan program yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, kemudian dilanjutkan kegiatan pelatihan bagi warga untuk memperkaya wawasan mulai dari pengenalan "urban farming", pembibitan, pindah tanam, pemupukan, perawatan tanaman, pembuatan rumah kaca, demplot dan juga pengenalan tanaman estetik.
Nantinya, lanjut dia, warga akan mendapatkan pendampingan dari Tiga Langkah yang merupakan mitra yang ditunjuk oleh PT PII sebagai pelaksana program.
"Program ini sudah dilakukan sejak akhir Juni 2021 namun mengalami penundaan selama diterapkannya PPKM. Warga sangat senang dan antusias dengan program ini dan selalu menanyakan kapan program akan dimulai. Sesuai instruksi pemerintah maka kami melakukan penundaan untuk keamanan warga dalam upaya memutus rantai COVID-19," ujarnya.