Purbalingga (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk sebagai upaya mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Sangat penting melakukan pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Senin.
Dia mengatakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk perlu melibatkan seluruh masyarakat dalam aksi menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
"Tujuannya untuk mencegah nyamuk Aedes berkembang biak dan pada akhirnya menekan kasus penyakit demam berdarah," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya akan meningkatkan sosialisasi dan promosi mengenai gerakan pemberantasan sarang nyamuk kepada seluruh masyarakat yang ada.
Sementara itu, dia juga menambahkan pentingnya gerakan "3M Plus" sebagai upaya mencegah penyakit demam berdarah.
"Gerakan 3M yang dimaksud adalah menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes," katanya.
Baca juga: Kenali beda gejala demam dengue dan DBD
Baca juga: Masyarakat Jateng diimbau waspadai DBD saat pandemi COVID-19
Sementara yang dimaksud dengan "Plus" adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk dan antinyamuk juga mengatur pencahayaan dan ventilasi di dalam rumah.
"Perlu peran aktif seluruh masyarakat di wilayah Purbalingga untuk menyukseskan gerakan ini," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa untuk mengantisipasi penyebaran penyakit khususnya pada musim pancaroba pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan serta budayakan pola hidup bersih dan sehat.
"Terapkan pola hidup bersih dan sehat. Yaitu salah satunya adalah dengan cara cuci tangan pakai sabun dan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Sementara itu, dia juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai peningkatan penyakit menular lainnya terutama yang disebabkan oleh bakteri dan juga virus.
"Misalnya seperti tifoid, influenza, diare, leptospirosis, penyakit kulit dan penyakit menular lainnya," katanya.