Tanggul Sungai Gelis Kudus yang jebol mulai diperbaiki
Kudus (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mulai memperbaiki tanggul Sungai Gelis di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang jebol sepanjang 20 meter sehingga sempat mengakibatkan akses jalan warga setempat terisolasi.
Menurut Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bob Arthur Lombogia di Kudus, Senin, perbaikan tanggul tersebut ditargetkan bisa selesai dalam waktu dua hingga tiga hari mendatang.
Perbaikan tanggul tersebut, lanjut dia, sifatnya memang penanganan darurat agar tidak terjadi banjir susulan. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan tanggul secara permanen.
Baca juga: Tanggul Sungai Gelis jebol, Kudus siapkan dua tempat pengungsi
Kementerian PU sendiri sudah menganggarkan program normalisasi Sungai Gelis sepanjang 4,5 kilometer sebagai upaya memperbesar kapasitas tampung airnya agar tidak mudah terjadi banjir.
"Anggaran yang disiapkan untuk program normalisasi Sungai Gelis tersebut mencapai Rp67 miliar. Selain normalisasi juga ada program perbaikan tanggul, terutama tanggul di sepanjang 4,5 kilometer yang mulai kritis dengan kontrak pengerjaan hingga bulan Oktober 2021," ujarnya disela-sela meninjau lokasi tanggul jebol dengan didampingi Anggota Komisi C DPRD Jateng Nur Khabsyin.
Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo berharap pembuatan tanggul darurat di Sungai Gelis yang jebol pada Minggu (1/1) pukul 23.00 WIB, bisa selesai secepatnya demi menjaga agar tidak terjadi banjir susulan.
"Minimal, penancapan batang bambu untuk penguat tanggul bisa selesai hari ini (4/1) sehingga untuk pengisian karung plastik dengan tanah bisa dikebut sehingga tidak terlalu lama tanggul sudah jadi," ujarnya.
Sepanjang debit air Sungai Gelis tidak bertambah, maka pengerjaan tanggul darurat tersebut bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Ia berharap nantinya ada sinergitas antara BBWS dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus untuk mengecek kondisi tanggul sungai agar kasus jebolnya tanggul tidak terulang kembali.
Apalagi, lanjut dia, tanggul kritis di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Kudus cukup banyak sehingga perlu ada perawatan bersama sebagai langkah antisipasi tanggul jebol saat debit air meningkat.
Dampak jebolnya tanggul Sungai Gelis di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, mengakibatkan sekitar 124 jiwa mengungsi karena rumahnya tergenang banjir ke rumah sanak saudaranya yang rumahnya aman dari banjir.
Akses jalan satu-satunya warga desa setempat juga tidak bisa dilalui karena derasnya air dari tanggul sungai yang jebol sehingga warga harus menggantungkan bantuan perahu karet dari BPBD Kudus melalui areal persawahan yang tergenang banjir.
Untuk saat ini, banjir mulai surut dan akses jalan warga juga sudah bisa dilalui, meskipun untuk sementara belum lancar karena adanya aktivitas pembuatan tanggul darurat dengan menerjunkan tiga alat berat di lokasi tanggul jebol.
Baca juga: Tanggul jebol, Perumahan Deltra Asri 2 Semarang terendam baniir
Baca juga: Ganjar: Banjir Kebumen akibat tanggul sengaja dilubangi
Menurut Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bob Arthur Lombogia di Kudus, Senin, perbaikan tanggul tersebut ditargetkan bisa selesai dalam waktu dua hingga tiga hari mendatang.
Perbaikan tanggul tersebut, lanjut dia, sifatnya memang penanganan darurat agar tidak terjadi banjir susulan. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan tanggul secara permanen.
Baca juga: Tanggul Sungai Gelis jebol, Kudus siapkan dua tempat pengungsi
Kementerian PU sendiri sudah menganggarkan program normalisasi Sungai Gelis sepanjang 4,5 kilometer sebagai upaya memperbesar kapasitas tampung airnya agar tidak mudah terjadi banjir.
"Anggaran yang disiapkan untuk program normalisasi Sungai Gelis tersebut mencapai Rp67 miliar. Selain normalisasi juga ada program perbaikan tanggul, terutama tanggul di sepanjang 4,5 kilometer yang mulai kritis dengan kontrak pengerjaan hingga bulan Oktober 2021," ujarnya disela-sela meninjau lokasi tanggul jebol dengan didampingi Anggota Komisi C DPRD Jateng Nur Khabsyin.
Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo berharap pembuatan tanggul darurat di Sungai Gelis yang jebol pada Minggu (1/1) pukul 23.00 WIB, bisa selesai secepatnya demi menjaga agar tidak terjadi banjir susulan.
"Minimal, penancapan batang bambu untuk penguat tanggul bisa selesai hari ini (4/1) sehingga untuk pengisian karung plastik dengan tanah bisa dikebut sehingga tidak terlalu lama tanggul sudah jadi," ujarnya.
Sepanjang debit air Sungai Gelis tidak bertambah, maka pengerjaan tanggul darurat tersebut bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Ia berharap nantinya ada sinergitas antara BBWS dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus untuk mengecek kondisi tanggul sungai agar kasus jebolnya tanggul tidak terulang kembali.
Apalagi, lanjut dia, tanggul kritis di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Kudus cukup banyak sehingga perlu ada perawatan bersama sebagai langkah antisipasi tanggul jebol saat debit air meningkat.
Dampak jebolnya tanggul Sungai Gelis di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, mengakibatkan sekitar 124 jiwa mengungsi karena rumahnya tergenang banjir ke rumah sanak saudaranya yang rumahnya aman dari banjir.
Akses jalan satu-satunya warga desa setempat juga tidak bisa dilalui karena derasnya air dari tanggul sungai yang jebol sehingga warga harus menggantungkan bantuan perahu karet dari BPBD Kudus melalui areal persawahan yang tergenang banjir.
Untuk saat ini, banjir mulai surut dan akses jalan warga juga sudah bisa dilalui, meskipun untuk sementara belum lancar karena adanya aktivitas pembuatan tanggul darurat dengan menerjunkan tiga alat berat di lokasi tanggul jebol.
Baca juga: Tanggul jebol, Perumahan Deltra Asri 2 Semarang terendam baniir
Baca juga: Ganjar: Banjir Kebumen akibat tanggul sengaja dilubangi