Kebumen (ANTARA) -
"Tadi ada temuan yang disampaikan Pak Lurah kenapa tanggulnya jebol karena di bawahnya dibolongi (dilubangi). Kenapa dilubangi? karena butuh air untuk pertanian, maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya," katanya saat meninjau tanggul jebol di Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Selasa.
Ganjar sempat terkejut saat mendengar laporan mengenai hal itu dari kepala desa setempat dan pemerintah desa mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana alam.
Terkait dengan penyebab warga yang nekat melubangi tanggul sungai karena membutuhkan air untuk mengairi sawah, Ganjar meminta ada solusi lain.
Kades setempat sudah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pompa air berkapasitas besar dan menilai sebagai solusi bagus.
"Tadi Pak Lurah mengusulkan pompa, maka Pak Bupati Kebumen tolong dibantu. Kalau tidak bisa, nanti kami juga ikut bantu, Kementerian Pertanian, CSR pasti bisa bantu, tapi ini tolong menjadi perhatian karena kalau itu dijaga, maka semuanya bisa aman," ujarnya.
Ganjar melihat secara keseluruhan penanganan banjir di Kebumen sudah baik dan ribuan pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing, sedangkan tanggul yang jebol di Desa Madurejo sepanjang 50 meter dan lebar 6 meter juga sudah ditangani oleh BBWS.
"Sekarang sudah ditangani, tanggul yang jebol juga sudah diperbaiki oleh BBWS dan saya minta dipercepat karena saat ini masih musim hujan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, semua bantuan bencana alam di Jawa Tengah masih aman dan siap didistribusikan ke daerah-daerah yang dilanda bencana.(LHP)
Baca juga: Tanggul di Kebumen jebol, sejumlah warga mengungsi
Baca juga: Pengungsi banjir Kebumen kembali ke rumah