Solo (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025–2026 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan.
Kepala BBWSBS Dr. Gatut Bayuadji, S.Si., M.T., memimpin langsung apel yang berlangsung di Kantor BBWS Bengawan Solo, Pabelan, Kabupaten Sukoharjo serta di wilayah Madiun dan Hilir, Selasa.
Gatut mengatakan apel tersebut bertujuan memperkuat koordinasi, komunikasi, serta sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir.
Sinergi ini menjadi kunci utama dalam mitigasi risiko bencana yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa, aset, dan keberlangsungan lahan pertanian.
Ia mengatakan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor sangat penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur sumber daya air. Menurut dia, infrastruktur yang andal turut menjaga fungsi lahan pertanian agar tidak mengalami kerusakan, sehingga mendukung produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
BBWS Bengawan Solo juga telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama instansi terkait dan pemerintah daerah sebagai bentuk komitmen bersama dalam penanggulangan bencana banjir serta peningkatan koordinasi lintas sektor.
“BBWSBS telah melaksanakan FGD bersama instansi terkait dan pemerintah daerah sebagai bentuk komitmen bersama dalam penanggulangan bencana banjir serta peningkatan koordinasi lintas sektor. Perlu kami tekankan penanggulangan bencana banjir merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan, sebanyak 72 unit alat berat telah disebar di berbagai wilayah Sungai Bengawan Solo, yaitu 36 unit di wilayah hulu, 13 unit di wilayah Madiun, dan 23 unit di wilayah hilir.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai bahan banjiran yang tersedia pada saat ini di BBWS Bengawan Solo, di antaranya 1.718 bronjong kawat, 30 bronjong pasir, 886 lembar geobag standar, 10.300 lembar geobag mini, 9.694 lembar sandbag, dan 470 geobox.

