Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, didesak menyiapkan anggaran khusus bagi pondok pesantren untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendukung guna mencegah penyebaran virus corona baru (COVID-19) sebelum aktivitas ponpes diaktifkan kembali saat normal baru.
"Pondok pesantren dianggap penting untuk diperhatikan karena santrinya kebanyakan berasal dari luar daerah," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kudus Ilwani di Kudus, Kamis.
Ilwani yang juga Ketua DPC PKB Kudus itu mengungkapkan sebelum para santri kembali menjalani proses belajar mengajar, pemerintah perlu melakukan tindakan antisipatif terkait dengan kemungkinan penyebaran COVID-19.
Selain membantu dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung, mulai dari menyediakan masker, tempat wudu yang memenuhi standar COVID-19, hingga tempat karantina.
"Jangan sampai ketika santri balik ke pondok saat normal baru atau tatanan kehidupan baru diberlakukan, kondisinya justru memburuk. Kemudian pemkab baru ada tindakan tentunya terlambat," ujarnya.
Baca juga: NU Peduli Jateng intensifkan penyemprotan disinfektan di ponpes
Ketua Fraksi PKB DPRD Kudus Ali Ihsan mengungkapkan untuk menyongsong pemberlakukan normal baru, pemerintah diharapkan bisa lebih peduli terhadap fasilitas pondok pesantren.
Selain untuk pengadaan masker, penganggaran juga bisa untuk kebutuhan sanitasi.
"Jika memungkinkan, ada tempat karantina khusus di pondok pesantren sehingga ketika ada gejala bisa diantisipasi lebih cepat dan tindakan terhadap santri yang terdampak juga bisa diberikan dengan cepat," ujarnya.
Santri dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Kudus sejak April 2020 dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Eko Djumartono menyatakan usulan penyediaan anggaran bagi ponpes di Kudus memang memungkinkan.
"Pondok pesantren bisa mengajukan lewat proposal terkait kebutuhannya dalam rangka mencegah penularan COVID-19. Nantinya, bisa memanfaatkan dana tidak terduga," ucapnya.
Baca juga: Polda Jateng kerja sama dengan ponpes untuk bantu warga terdampak COVID-19
Baca juga: Rombongan santri pulang dari ponpes jalani pemeriksaan di Temanggung
Berita Terkait
Demak berstatus tanggap darurat bencana alam
Selasa, 19 Maret 2024 7:00 Wib
Pemkab Kudus fasilitasi pengungsian warga Demak terdampak banjir
Minggu, 17 Maret 2024 20:28 Wib
Kudus darurat bencana alam
Minggu, 17 Maret 2024 19:05 Wib
Pemkab Demak koordinasi dengan BBWS atasi tanggul jebol dan limpas
Minggu, 17 Maret 2024 6:41 Wib
Pemkab Batang - ORARI tingkatkan layanan komunikasi untuk hadapi bencana
Sabtu, 16 Maret 2024 13:04 Wib
Pemkab Pati siapkan Rp3,6 miliar untuk pengamanan Pilkada 2024
Sabtu, 16 Maret 2024 5:33 Wib
Pemkab Demak berharap penambahan debit air ke Sungai Juwana
Jumat, 15 Maret 2024 23:22 Wib
Pemkab Batang rekomendasikan dua sekolah belajar daring karena banjir
Jumat, 15 Maret 2024 22:37 Wib