Temanggung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian tentang buah kopi busuk pada tanaman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung Minggu menyampaikan, serangan jamur ini tingkat kerugiannya bisa mencapai 12-20 persen.
"Kalau kopi sudah busuk tidak ada bobotnya, tidak bisa dipakai atau tidak dapat dimanfaatkan lagi," katanya.
Ia menuturkan, kemarin sudah mengambil sampel di beberapa titik, antara lain di Malebo dan Jambon untuk kopi jenis robusta, yang jenis arabika ada di Tlahap.
"Kami masih menunggu hasilnya, tingkat serangan dan nanti pengendaliannya. Harapan kami pengendaliannya nanti lebih ke arah biologi hayati," katanya.
Ia menyampaikan, jadi jamur dimusuhi dengan jamur yang lain, sehingga akan dicari jamur yang memangsa jamur yang lain.
"Jangan pakai obat atau racun, jadi kita ingin menambahi untung petani kopi dengan tidak menambah biaya tetapi mengurangi biaya. Yang kita lakukan adalah menekan pengeluaran supaya keuntungannya bertambah," katanya.