Temanggung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian tentang buah kopi busuk pada tanaman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung Minggu menyampaikan, serangan jamur ini tingkat kerugiannya bisa mencapai 12-20 persen.
"Kalau kopi sudah busuk tidak ada bobotnya, tidak bisa dipakai atau tidak dapat dimanfaatkan lagi," katanya.
Ia menuturkan, kemarin sudah mengambil sampel di beberapa titik, antara lain di Malebo dan Jambon untuk kopi jenis robusta, yang jenis arabika ada di Tlahap.
"Kami masih menunggu hasilnya, tingkat serangan dan nanti pengendaliannya. Harapan kami pengendaliannya nanti lebih ke arah biologi hayati," katanya.
Ia menyampaikan, jadi jamur dimusuhi dengan jamur yang lain, sehingga akan dicari jamur yang memangsa jamur yang lain.
"Jangan pakai obat atau racun, jadi kita ingin menambahi untung petani kopi dengan tidak menambah biaya tetapi mengurangi biaya. Yang kita lakukan adalah menekan pengeluaran supaya keuntungannya bertambah," katanya.
Berita Terkait
Pengesahan UMP Jateng Tahun 2025 bakal mundur
Kamis, 21 November 2024 7:37 Wib
Dindik Banyumas gelar turnamen sepak bola untuk salurkan bakat siswa
Senin, 18 November 2024 17:32 Wib
Program nyamuk wolbachia Kota Semarang dievaluasi awal 2025
Kamis, 14 November 2024 20:45 Wib
Belasan tim ikuti lomba drum band jenjang SMP di Banyumas
Kamis, 14 November 2024 14:25 Wib
Dinkes Blora ajak warga jaga kebersihan lingkungan untuk cegah DBD
Rabu, 13 November 2024 14:02 Wib
Dindik Banyumas gelar lomba karawitan SMP untuk tumbuhkan cinta budaya
Selasa, 12 November 2024 15:55 Wib
Banyumas siap laksanakan program makan bergizi gratis
Selasa, 12 November 2024 16:25 Wib
Dinkes Banyumas ajak masyarakat tidak jauhi penderita HIV/AIDS
Selasa, 12 November 2024 14:45 Wib