Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memperbaiki kolam renang yang sebelumnya mengalami permasalahan soal sirkulasi airnya, dengan harapan nantinya program pembinaan atlet renang lebih optimal.
"Kondisi kolam renang sebelumnya memang sering rembes sehingga debit air kolam sering berkurang. Sedangkan sirkulasi air juga kurang baik sehingga tidak bisa digunakan secara optimal," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Kabupaten Kudus Harjuna Widada di sela-sela meninjau proyek perbaikan kolam renang di kawasan Sport Center Kudus, Rabu.
Dengan adanya perbaikan secara menyeluruh, dia berharap, kolam renang tersebut tidak lagi mengalami rembes, sehingga bisa digunakan untuk berlatih renang secara optimal.
Selain memperbaiki kerusakan, kata dia, ukuran kolam renang juga dibuat standar, terutama kedalamannya. Sedangkan untuk lebar dan panjang kolam tidak ada perubahan dengan lebar 20,2 meter dan panjangnya 50 meter.
Anggaran untuk perbaikan kolam renang tersebut, kata dia, sebesar Rp1,7 miliar yang bersumber dari APBD Kudus 2024.
Sementara pengerjaan membutuhkan waktu 90 hari dan ditargetkan selesai Desember 2024.
Untuk progres perbaikan menunjukkan pekerjaan yang baik karena sudah mencapai 4,8 persen.
"Proses yang cepat ini masuk dalam pekerjaan dinding kolam renang. Sementara untuk pengecoran akan dilaksanakan pada akhir pekan ini," ujarnya.
Ia berharap setelah ada perbaikan, maka program pembibitan atlet renang di Kabupaten Kudus lebih optimal. Masyarakat umum juga bisa memanfaatkannya untuk berolahraga.
Fathoni, pelaksana pembangunan, mengungkapkan kondisi yang ada sebelumnya semua saluran air yang berjumlah enam titik tidak berfungsi maksimal.
Selain itu, kata dia, sirkulasi air juga tidak bisa berjalan normal, sehingga upaya pembersihan air kolam juga terhambat.
Perbaikan yang dilakukan, imbuh dia, selain landasan kolam, juga menambahkan unit mesin pompa air dari sebelumnya dua unit menjadi delapan unit mesin pompa untuk optimalisasi sirkulasi air.
Baca juga: BPJAMSOSTEK tekan kecelakaan kerja lewat kampanye promotif-preventif