Alat informasi kecelakaan karya mahasiswa UMK raih medali perak
Kudus (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah pencipta alat yang berfungsi memberikan informasi kejadian kecelakaan kepada keluarga, rumah sakit hingga kepolisian menyabet medali perak pada International Sains and Invention Fair (ISIF) 25 Juni 2019 di Bali.
"Kami tidak menyangka bahwa alat penyampai informasi peristiwa terjadinya kecelakaan dan lokasi kejadian yang diberi nama Accident Location Information System (ALIS) bisa meraih medali," kata Dosen Pembimbing Program Kreatifitas Mahasiswa UMK Andy Prasetyo Utomo di Kudus, Selasa.
Ketiga mahasiswa yang menciptakan alat tersebut, yakni Linda Noviana dari Jurusan Sistem Informatika, Bagus Utomo dari Jurusan Teknik Informatika, dan Alfiana Mega Susanti dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Ia mengungkapkan komponen alat pembuatan ALIS memang sudah ada dan mudah dibeli.
"Namun, yang mahal memang ide yang memanfaatkan komponen-komponen tersebut menjadi alat untuk membantu memberikan informasi kecelakaan agar penanganan bisa lebih cepat dan bisa meminimalkan dampak kecelakaan," ujarnya.
Menurut dia ALIS masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik karena keberadaan ALIS sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"ALIS juga sudah kami pantenkan," ujarnya.
Baca juga: Antiseptik untuk pemerah sapi ini karya mahasiswa Undip
Linda Noviana mengungkapkan ide pembuatan alat tersebut berawal dari kejadian kecelakaan yang terjadi selama ini.
Ketika dicermati, kata dia, rata-rata korban meninggal dunia atau mengalami luka berat diakibatkan keterlambatan penanganan, terutama ketika terjadi kecelakaan di jalan yang sepi.
Dengan sensor tersebut, maka bisa memudahkan memberikan informasi kepada keluarga, rumah sakit terdekat atau instansi terkait lain.
"Alat ini bisa dipasang di alat transportasi darat, seperti bus, mobil pribadi, maupun sepeda motor," ujarnya.
Pemasangannya, kata dia, bisa di kendaraan bagian dalam, belakang, sisi kanan, dan kiri.
Ketika terjadi benturan, sensor yang dipasang akan mengirimkan signal ke komponen utama dan akan diteruskan informasinya berupa notifikasi ke apliaksi yang bisa diunduh melalui "playstore".
"Mereka yang mengunduh akan mendapatkan notifikasi waktu kejadian atau kecelakaan sekaligus tempatnya. Sehingga petugas medis atau keluarga bisa langsung menuju lokasi dengan cepat untuk melakukan penanganan korban," ujarnya.
Untuk ALIS sendiri sudah dilakukan ujicoba menggunakan mobil mainan remote control dan dilakukan simulasi kecelakaan dengan menabrakkan ke suatu benda.
Hasilnya cukup baik, karena bisa langsung mengirimkan notifikasi ke smartphone yang sudah terpasang dengan aplikasinya.
Temuan tersebut, kata dia, sudah diikutkan dalam lomba internasional di Bali, ISIF dengan peserta ada juga yang berasal dari luar negeri.
"Kami masuk dalam kategori Information and Communication Technology (ICT)," ujarnya.
Sebelum mengikuti lomba tersebut, pihaknya mengirimkan abstrak berbahasa Inggris ke ISIF, sekitar awal Mei 2019, kemudian ALIS masuk sebagai finalis, sehingga langsung melakukan persiapan untuk mengikuti lomba di Bali.
Baca juga: Sabun antigatal daun ketepeng ini karya siswa SMPN 13 Magelang
"Kami tidak menyangka bahwa alat penyampai informasi peristiwa terjadinya kecelakaan dan lokasi kejadian yang diberi nama Accident Location Information System (ALIS) bisa meraih medali," kata Dosen Pembimbing Program Kreatifitas Mahasiswa UMK Andy Prasetyo Utomo di Kudus, Selasa.
Ketiga mahasiswa yang menciptakan alat tersebut, yakni Linda Noviana dari Jurusan Sistem Informatika, Bagus Utomo dari Jurusan Teknik Informatika, dan Alfiana Mega Susanti dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Ia mengungkapkan komponen alat pembuatan ALIS memang sudah ada dan mudah dibeli.
"Namun, yang mahal memang ide yang memanfaatkan komponen-komponen tersebut menjadi alat untuk membantu memberikan informasi kecelakaan agar penanganan bisa lebih cepat dan bisa meminimalkan dampak kecelakaan," ujarnya.
Menurut dia ALIS masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik karena keberadaan ALIS sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"ALIS juga sudah kami pantenkan," ujarnya.
Baca juga: Antiseptik untuk pemerah sapi ini karya mahasiswa Undip
Linda Noviana mengungkapkan ide pembuatan alat tersebut berawal dari kejadian kecelakaan yang terjadi selama ini.
Ketika dicermati, kata dia, rata-rata korban meninggal dunia atau mengalami luka berat diakibatkan keterlambatan penanganan, terutama ketika terjadi kecelakaan di jalan yang sepi.
Dengan sensor tersebut, maka bisa memudahkan memberikan informasi kepada keluarga, rumah sakit terdekat atau instansi terkait lain.
"Alat ini bisa dipasang di alat transportasi darat, seperti bus, mobil pribadi, maupun sepeda motor," ujarnya.
Pemasangannya, kata dia, bisa di kendaraan bagian dalam, belakang, sisi kanan, dan kiri.
Ketika terjadi benturan, sensor yang dipasang akan mengirimkan signal ke komponen utama dan akan diteruskan informasinya berupa notifikasi ke apliaksi yang bisa diunduh melalui "playstore".
"Mereka yang mengunduh akan mendapatkan notifikasi waktu kejadian atau kecelakaan sekaligus tempatnya. Sehingga petugas medis atau keluarga bisa langsung menuju lokasi dengan cepat untuk melakukan penanganan korban," ujarnya.
Untuk ALIS sendiri sudah dilakukan ujicoba menggunakan mobil mainan remote control dan dilakukan simulasi kecelakaan dengan menabrakkan ke suatu benda.
Hasilnya cukup baik, karena bisa langsung mengirimkan notifikasi ke smartphone yang sudah terpasang dengan aplikasinya.
Temuan tersebut, kata dia, sudah diikutkan dalam lomba internasional di Bali, ISIF dengan peserta ada juga yang berasal dari luar negeri.
"Kami masuk dalam kategori Information and Communication Technology (ICT)," ujarnya.
Sebelum mengikuti lomba tersebut, pihaknya mengirimkan abstrak berbahasa Inggris ke ISIF, sekitar awal Mei 2019, kemudian ALIS masuk sebagai finalis, sehingga langsung melakukan persiapan untuk mengikuti lomba di Bali.
Baca juga: Sabun antigatal daun ketepeng ini karya siswa SMPN 13 Magelang