Semarang (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan menggelar Indonesia Quality Expo (IQE) ke-7 pada 11-14 Oktober 2019 di Java Supermall Semarang, Jawa Tengah dan ditargetkan diikuti 70 stan dari perusahaan, lembaga penilaian kesesuaian, asosiasi, perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan pusat.
"Kami sengaja menyampaikan informasi penyelenggaraan IQE ini agar masyarakat dan stakeholder tahu sejak awal. Apalagi nanti akan ada lomba yang dapat diikuti kaum milineal yakni lomba vlog," kata Kepala Biro Humas, Kerjasama, dan Layanan Informasi BSN Nasrudin Irawan di Semarang, Senin.
Nasrudin menyebutkan saat ini sudah terdapat 115 industri yang berlokasi di Jawa Tengah yang memiliki sertifikat SNI meliputi produk elektrik dan elektronika, makanan, dan air mineral, mainan anak, pakaian bayi, baja, batik, termasuk dua perguruan tinggi yakni Undip dan Universitas Sebelas Maret (meraih SNI Award 2018 kategori Perak).
Sementara PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Batujamus, PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Ngobo, serta PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Krumput, serta PT Triangle Motorindo yang berhasil meraih SNI Award 2015 untuk kategori Perak.
Nasrudin menegaskan bahwa BSN tidak mengeluarkan sertifikat SNI, karena sertifikat dikeluarkan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (laboratorium pengujian/kalibrasi/medik, Lembaga Sertifikasi, Lembaga inspeksi) yang sudah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan di Jawa Tengah ada 63 LPK.
Pada penyelenggaraan IQE, lanjut Nasrudin, akan dimeriahkan dengan berbagai acara diantaranya talkshow success story UMKM, demo produk SNI, lomba edukasi SNI tingkat mahasiswa dan anak sekolah seperti fashion show, lomba detektif SNI, cerdas tangkas SNI, kuis dan doorprize produk SNI.
BSN bekerja sama dengan Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, Universitas Diponegoro, serta PT Triangle Motorindo (VIAR), tambah dia, juga akan menyelenggarakan konvoi kampanye kendaraan listrik dan sepeda ber-SNI 2019 di Semarang pada awal Oktober 2019. Acara ini akan diikuti sedikitnya 500 peserta dari stakeholder baik di Jateng maupun di luar Jateng.
"Tujuan konvoi tersebut di antaranya untuk mengampanyekan penggunaan kendaraan listrik dan produk-produk lain yang ber-SNI serta mendukung program pemerintah Langit Biru yakni pengembangan produk ramah lingkungan salah satunya kendaraan listrik," katanya.
Penggunaan kendaraan listrik diharapkan dapat mengalihkan penggunaan bahan bakar fosil ke bahan bakar yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti tenaga air, tenaga matahari, tenaga angin, dan lain-lain.
Ketua Forum Penddikan Standarisasi Indonesia Bambang Purwanggono menambahkan bahwa pihaknya mendukung penyiapan sumber daya manusia (SDM) dan saat ini setidaknya ada 59 perguruan tinggi negeri dan swasta yang terlibat.
Kepala Bidang Standarisasi Perlindungan Konsumen Disperindag Provinsi Jawa Tengah Mukti Sarjono menambahkan bahwa pihaknya mendukung pelaksanaan IQE serta terus melakukan bimbingan dan sertifikasi kepada IKM (tahun 2017-2018 ada 15 IKM yang mendapatkan fasilitasi tersebut).
Hal sama juga disampaikan Kepala Bidang Aneka Industri Dinas Perindustrian Kota Semarang Solekan yang menyampaikan Pemkot semarang tiap tahun melakukan sosialisasi SNI dan setelah dilakukan pembinaan pada tahun 2017-2018 ada lima IKM yang berhasil memperoleh SNI (dua produk pakaian bayi, satu produk makanan, dan satu produk batik).