"F11 Pro ini fokus ke foto karena foto merupakan sarana untuk bercerita, sarana berekspresi," kata Direktur Pemasaran Oppo Indonesia, Alina Wenxin, saat peluncuran di Jakarta
Oppo F11 Pro mengunggulkan kamera besar di belakang dengan resolusi 48MP dengan apertur f/1.79, resolusi dan bukaan lensa yang besar menjanjikan cahaya yang masuk lebih banyak dan hasil foto yang merekam lebih banyak detail.
Oppo merancang agar F11 Pro dapat menghasilkan foto yang baik ketika memotret di malam hari atau dalam kondisi cahaya redup berkat teknologi Tetracell untuk menganalisis dan menggabungkan data yang diperoleh dari empat piksel yang berdekatan.
Teknologi ini melipatgandakan ukuran piksel fotosensitif sehingga mampu mengabadikan foto yang lebih terang dan minim noise.
Oppo memberikan fitur Ultra Night Mode yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menghasilkan foto yang terang di malam hari.
Kamera sekunder Oppo F11 sebesar 5MP.
Untuk kamera swafoto, Oppo memakai lensa beresolusi 16MP yang dilengkapi AI beauty. Oppo memakai rancangan kamera tersembunyi, yang mereka sebut rising camera di kamera depan, sehingga perangkat tersebut baru muncul ketika pengguna ingin berswafoto atau membuka aplikasi yang memerlukan kamera depan.
Kamera ini sengaja dibuat tersembunyi agar layar F11 Pro lebih besar dan bersih tanpa notch.
Oppo memasang chipset dari MediaTek Helio P70 yang dipasangkan dengan RAM 6GB dan kapasitas penyimpanan internal sebesar 64GB yang dapay diperluas hingga 256GB.
Sementara F11 versi reguler hadir dengan spefikasi yang mirip hanya saja tidak memiliki rising kamera. F11 memiliki kamera depan di tengah dengan notch berbentuk waterdrop.
F11 juga memakai chipset yang sama dengan versi Pro, namun dengan RAM sebesar 4GB dan kapasitas internal 128GB.
F11 Pro dipasarkan seharga Rp4,999 juta, sementara F11 seharga Rp3,999 juta.
Vivo pada pekan lalu meluncurkan ponsel kamera tersembunyi, pop-up, seharga Rp4,399 juta.