Semarang (Antaranews Jateng) - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia mempertanyakan pembiaran menyebarnya berita bohong atau hoaks yang dilakukan oleh calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said karena mengancam kerukunan masyarakat, serta tidak menimbulkan efek jera bagi para pelakunya.
"Kami tidak sepakat dengan ide pembiaran akun penyebar fitnah dan hoaks seperti ini, mengingat masyarakat kita masih banyak yang belum memiliki tingkat literasi yang baik," kata Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho di Semarang, Minggu.
Rendahnya literasi inilah, lanjut Septiaji, yang menjadi akar persoalan merebaknya hoaks dan hal tersebut juga diperparah karena polarisasi masyarakat yang terjadi akibat isu politik serta suku, agama, ras, dan antargolongan.
"Hal itu yang mengakibatkan turunnya rasa percaya kepada sesama warga bangsa, munculnya sikap saling curiga diantara masyarakat, dan semakin rendahnya sikap toleransi," ujarnya.
Selain itu, hoaks juga mengakibatkan turunnya kualitas pesta demokrasi karena energi masyarakat akan terbuang sia-sia akibat bertengkar atas isu yang tidak jelas kebenarannya, dan mengalihkan perhatian dari perdebatan substansial seperti visi, misi dan program kerja yang seharusnya menjadi topik utama perdebatan.
Pernyataan tersebut disampaikan Mafindo menanggapi munculnya akun palsu @ganjar2periode yang menyebarkan berita hoaks di media sosial Twitter pada hari pertama kampanye Pilgub Jateng.
Calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah melapor kepada Polda Jateng agar pemilik akun palsu tersebut segera dicari dan ditindak pelakunya, namun pendapat berbeda disampaikan Cagub Sudirman Said yang meminta persoalan hoaks tidak perlu dibesar-besarkan serta tidak perlu dilaporkan polisi.
Menanggapi dua pendapat berbeda ini, Mafindo lebih setuju penindakan daripada pembiaran menyebarkan hoaks sebab masyarakat perlu mengetahui bahwa di media sosial siapapun bisa membuat akun apapun yang berpura-pura menjadi salah satu pihak yang berkontestasi.
"Kami mengecam keras pihak yang membuat akun untuk mengadu domba seperti kasus ini," tegas Septiaji.
Pilgub Jateng 2018 secara resmi diikuti pasangan calon gubernur Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.
Berita Terkait
Eks napiter dan tokoh agama Semarang ikut deklarasikan pemilu damai
Rabu, 7 Februari 2024 23:32 Wib
Mahasiswa di Solo Raya deklarasi ajak Pemilu 2024 damai
Senin, 5 Februari 2024 16:29 Wib
TKD Prabowo-Gibran siap kawal pencoblosan hingga penghitungan suara di Jateng
Minggu, 4 Februari 2024 21:44 Wib
Wali Kota Semarang: Laporkan kalau ada ASN tak netral
Kamis, 1 Februari 2024 8:22 Wib
Nusron Wahid : Perkuat Prabowo-Gibran di Boyolali-Wonogiri
Sabtu, 27 Januari 2024 8:00 Wib
Polres Jepara gelar deklarasi zero knalpot brong jelang pemilu
Senin, 15 Januari 2024 7:26 Wib
Puluhan kader-simpatisan PDIP deklarasi dukung Prabowo-Gibran
Senin, 15 Januari 2024 0:10 Wib
Petani Lereng Gunung Sumbing deklarasi dukung Prabowo-Gibran
Rabu, 10 Januari 2024 16:37 Wib