"Loket penjualan tiket 'online' di Stasiun Purwokerto semula hanya empat, sekarang ditambah satu sehingga ada lima loket," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daop 5 Surono di Purwokerto, Sabtu.
Selain loket, kata dia, PT KAI Daop 5 juga menambah perangkat mesin cetak tiket mandiri (CTM) di Stasiun Purwokerto dari tiga unit menjadi empat unit.
Menurut dia, penambahan loket penjualan tiket "online" dan mesin CTM tersebut untuk mengantisipasi membeludaknya calon penumpang di Stasiun Purwokerto selama angkutan lebaran.
Dalam hal ini, lanjut dia, penambahan loket dan mesin CTM ditujukan untuk mengurangi antrean pembelian dan pencetakan tiket di stasiun.
"Meskipun PT KAI telah memangkas jam pelayanan pemesanan tiket di loket stasiun mulai tanggal 1 Juli 2015, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang rela antre di loket stasiun dibandingkan membeli tiket di kanal eksternal yang lebih simpel dan menguntungkan," katanya.
Ia mengatakan bahwa penambahan fasilitas juga direncanakan akan dilakukan di Stasiun Kutoarjo.
Menurut dia, Stasiun Purwokerto dan Stasiun Kutoarjo merupakan stasiun dengan volume penumpang terbanyak di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto.
Lebih lanjut, Surono mengimbau calon penumpang yang telah memesan tiket melalui kanal eksternal untuk segera mencetak tiketnya di stasiun guna menghindari hilangnya bukti pembayaran atau memudarnya tulisan pada bukti pembayaran sehingga akan menyulitkan saat mencetak tiket.
"Lebih aman menyimpan tiket yang sudah dicetak, jangan menyimpan lembaran bukti pembayaran," katanya.
Selain itu, kata dia, pencetakan tiket lebih awal juga untuk menghindari antrean panjang cetak tiket saat hari keberangkatan karena akan berpotensi penumpang ketinggalan kereta.

