Kendati menyandang pasar konvensional, Pasar Legi kini dilengkapi kamera pengintai (CCTV) dan tangga berjalan atau eskalator untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung di pasar tradisional tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, Ronny Nurhastuti di Temanggung, Senin, mengatakan pasar yang baru selesai dibangun ini nantinya dilengkapi dengan 16 CCTV untuk memantau situasi keamanan di pasar tersebut.
Ia menuturkan untuk memudahkan atau kenyamanan pengunjung maupun pedagang naik ke lantai dua, pasar tradisional ini disediakan eskalator dan juga tangga manual.
Pasar dengan luas sekitar tiga hektare ini merupakan pasar tradisional terbesar di Jawa Tengah. Pembangunan pasar ini menelan biaya Rp86 miliar.
Bupati Temanggung, Bambang Sukarno mengatakan pembangunan Pasar Legi Parakan sudah selesai dan sekarang masih dalam taraf pemeliharaan dari pelaksana proyek PT Hutama Karya.
"Saat ini dalam taraf pemeliharaan dan dilakukan perbaikan jika ditemukan kerusakan," katanya saat meninjau pasar tersebut.
Sesuai permintaan pedagang, katanya peresmian pasar ini dilakukan setelah selesai masa panen tembakau di Temanggung.
"saya mengikuti permintaan pedagang, kalau masa panen tembakau selesai September 2015, maka Oktober 2015 baru diresmikan," katanya.
Menyinggung harga kios, bupati mengatakan saat ini masih dalam pembahasan di DPRD Kabupaten Temanggung.
"Pada prinsipnya harga kios terjangkau, semua sesuai aturan, kami tidak ingin membebani pedagang," katanya.
Usai meninjau Pasar Legi parakan, bupati melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Candiroto tahap II dengan nilai anggaran Rp4,4 miliar.

