Laporan Mary Jo Foley di situs ZDNet menyebutkan bahwa perambah ini berbasiskan Internet Explorer, perambah Micrososoft yang penggunaannya jauh menyusut dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Foley, aplikasi perambah itu akan "berbobot ringan" yang terlihat dan terasa lebih seperti perambah Google Chrome atau Mozilla Firefox, meski sumber anonimnya juga mengindikasikan Spartan bakal ditawarkan bersama Internet Explorer saat peluncuran Windows 10 tahun ini.
Menyusul dominasi Firefox dan Chrome di pasar perambah desktop dan Apple Safari, Chrome dan Google Android merajai pasar mobile, Internet Explorer tak lagi memiliki kekuatan yang dulu pernah ada.
Internet Explorer pernah mendominasi lebih dari 90 persen traffic web di perangkat desktop dan laptop, namun menurut riset Net Applications, kini hanya memiliki pangsa pasar sebanyak 58 persen dan 2 persen saja di perangkat mobile.
Foley meyakini Spartan akan memasuki kedua pasar tersebut, mengingat Windows 10 dirancang untuk bisa dioperasikan oleh multiperangkat dan ia menyebutkan perambah anyar itu akan tersedia untuk ponsel, tablet, laptop juga desktop.
Meski demikian belum ada kejelasan apakah Spartan bakal bisa dijalankan di sistem Android, iOS dan sistem operasi pesaing Windows yang lainnya, namun Foley tidak menutup kemungkinan itu.
Di bawah kepemimpinan CEO baru, Satya Nadella, Microsoft menyadari bahwa di dunia modern piranti lunak mereka harus bisa dijalankan bukan hanya di Windows.
Pada Maret 2014 lalu Microsoft memperkenalkan jajaran Microsoft Office terbaru untuk perangkat Apple iPad, kemudian pada November mereka meluncurkan versi gratis World, Excel dan Powerpoint untuk iPhone.
Kemuidian pada Desember lalu, Microsoft mengakuisisi sistem pengkoneksi email pada perangkat ponsel, Acompli, sebuah sistem yang juga bisa digunakan di iOS dan Android, demikian WIRED.com.