"Informasi telemetri, percobaan, dan analisis fragmen-fragmen roket, penemuan menunjukkan bahwa produsen salah dalam memasang sensor tingkat kemiringan (sudut)," kata kepala deputi Rosmoscos Alexander Lopatin seperti dikutip Xinhua.
Dia menjelaskan bahwa perangkat itu telah dipasang terbalik.
Menurut Lopatin, sensor gagal yang menyebabkan kecelakaan tersebut dipasang pada roket pada November 2011.
Roscosmos mempertimbangkan kembali seluruh rantai produksi dari roket-roket luar angkasanya untuk menghindari kecelakaan serupa yang menyebabkan jatuhnya Proton-M.
"Kami tunjukkan foto--dan video seluruh tahapan produksi," kata Lopatin yang menambahkan bahwa Roscosmos juga akan memeriksa semua sensor yang sama yang terpasang pada seluruh Proton yang sudah ada.
Lopatin memimpin komisi yang menyelidiki kecelakaan yang terjadi 2 Juli lalu, ketika Proton-M jatuh 17 detik setelah peluncuran di kosmodrom Baikonur.
Segera setelah kecelakaan, kepala Roscosmos Vladimir Popovkin menduga bahwa kecelakaan mungkin disebabkan oleh pengapian dini.
Proton-M yang membawa tiga satelit komunikasi jatuh sekitar 2,5 km dari landasan peluncuran. Roket Proton-M lain juga gagal mencapai orbit pada 2012.