Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan industri hijau yang berorientasi pada efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, di Semarang, Kamis, menjelaskan, posisi Jateng sebagai penopang sektor industri, sekaligus lumbung pangan nasional yang membuat tantangan pembangunan menjadi tidak sederhana.
Hal tersebut disampaikannya dalam Forum Innovation Day Semarang 2025 yang digelar oleh Schneider Electric.
Karena itu, kata dia, pendekatan industri hijau menjadi pilihan strategis agar dua sektor tersebut dapat tumbuh seimbang.
"Pemprov Jateng ditetapkan sebagai provinsi penumpu pangan dan penumpu industri. Sehingga ini hal yang bertolak belakang, tapi kalau bisa tumbuh bareng-bareng menjadi potensi yang luar biasa," katanya.
Menurut dia, efisiensi energi menjadi langkah penting, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada energi berbasis karbon yang berdampak terhadap biaya produksi dan lingkungan.
"Masalah yang kita hadapi adalah bagaimana mencapai efisiensi energi, terutama energi karbon. Ini perlu dialihkan ke energi yang lebih ramah lingkungan agar produk yang dihasilkan lebih terjangkau dan dampaknya ke lingkungan bisa ditekan," katanya.
Ajang Forum Innovation Day Semarang 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mengakselerasi digitalisasi dan efisiensi industri.
Ia berharap ke depan ada langkah konkret dari pelaku industri untuk bisa segera diimplementasikan, khususnya di kawasan industri Jateng.
Jateng, kata dia, saat ini telah memperkuat daya saing industrinya melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), seperti di Kendal dan Batang, namun pertumbuhan industri tidak boleh mengabaikan prinsip keberlanjutan.
"Kami mendorong pertumbuhan industri yang selaras dengan prinsip green growth. Ini akan menghasilkan nilai ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan," katanya.
Sementara itu, Business Vice President Industry Schneider Electric Indonesia Tonny Hendro Kusumo menyampaikan digitalisasi kini menjadi kebutuhan dasar untuk memperkuat daya saing industri, sekaligus menekan emisi karbon.
"Melalui Innovation Day, kami ingin mendorong dialog, kolaborasi, dan aksi nyata agar transformasi digital bisa berjalan inklusif dan berdampak di seluruh sektor industri," katanya.
Kota Semarang, kata dia, dipilih sebagai lokasi kegiatan didasari oleh pesatnya pertumbuhan industri di Jateng.
Tercatat, pada triwulan I 2025, ekonomi Jateng tumbuh 4,96 persen, atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 4,87 persen.