Purbalingga (ANTARA) - Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani mengingatkan pentingnya literasi digital dan pemanfaatan teknologi secara tepat guna di tengah pesatnya transformasi digital.
"Di era keterbukaan informasi ini, kita harus memiliki critical thinking (berpikir kritis). Jangan langsung menelan isu dari WhatsApp atau media sosial tanpa melalui proses cek, ricek dan verifikasi," katanya saat membuka seminar "Pembuatan Platform Digital dengan Domain .id" yang diselenggarakan oleh Asta Mina Mandiri bekerja sama dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) di Pendopo Cahyana Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut karena sangat relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Menurut dia, kegiatan tersebut sangat membantu Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam memberikan pelatihan dan penerapan teknologi kepada masyarakat, terutama di era transformasi digital yang berkembang begitu pesat.
Ia pun mengajak peserta untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dari seminar tersebut menjadi ide-ide kreatif dengan membangun platform digital berbasis domain .id guna mendukung sektor UMKM, dunia pendidikan, maupun personal branding atau merek pribadi.
Ia mengatakan hal itu disebabkan domain .id tidak hanya menjadi identitas Indonesia di dunia maya, juga peluang ekonomi yang menjanjikan.
"Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya secara kreatif, agar menjadi sumber penghasilan baru," kata Wabup.
Sementara itu, Ketua Umum Asta Mina Mandiri Anton Harri Nugroho mengatakan seminar dan pelatihan tersebut merupakan bagian dari Program Pencerahan Budaya Bangsa Subprogram Penerapan Ilmu dan Teknologi Tepat Guna.
Ia mengharapkan pelatihan tersebut tidak berhenti di Purbalingga saja, tetapi menyebar ke berbagai daerah.
"Ini adalah pelatihan pertama. Ke depannya, kegiatan IT solution ini akan kita bawa ke lebih banyak daerah," katanya.
Ia pun mengajak peserta seminar untuk menjadi pengguna media sosial yang cerdas, sehingga tidak hanya sebagai penikmat informasi, juga sebagai pencipta solusi digital.
Menurut dia, hal itu disebabkan filter pribadi dalam menyaring konten media sosial sangat dibutuhkan di era keterbukaan informasi.
"Oleh karena itu, gunakan teknologi secara bijak dan bermanfaat," kata Anton.
Seminar tersebut terbagi dalam dua sesi, yakni sesi pertama diikuti kalangan pendidikan dari Yayasan Ma'arif, sedangkan sesi kedua ditujukan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: LPPA gandeng UMS tingkatkan literasi media digital