Semarang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka memperingati Dies Natalis Ke-55 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, sekaligus bernostalgia di kampus yang pernah menjadi tempatnya berkuliah.
"Saya kembali ke UIN Walisongo setelah 39 tahun. Dulu saya reporter majalah kampus Amanat, sekarang saya diliput oleh Amanat. Ini adalah perjalanan takdir yang luar biasa. Dari mahasiswa, menjadi dosen, hingga kini mendapat amanah sebagai menteri. Semua berawal dari sini," katanya di Semarang, Rabu.
Mu'ti merupakan alumni Fakultas Tarbiyah di perguruan tinggi yang dulu masih bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, angkatan 1986.
Perayaan Lustrum XI UIN Walisongo Semarang berlangsung khidmat di Auditorium 2, Kampus 3 Gedung Tgk. Ismail Yaqub, dengan mengusung tema "Inovasi dan Kolaborasi: Mewujudkan Indonesia Gemilang".
Mendikdasmen menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kemajuan signifikan yang dicapai almamaternya, seraya mengingat kembali perjalanan akademik dan profesionalnya yang dimulai dari kampus tersebut.
Dalam pidatonya yang berjudul "Pendidikan Bermutu untuk Semua", ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dan citizenship di tengah derasnya arus teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
"Teknologi boleh canggih, tetapi harus berada di tangan yang berkarakter. Pendidikan mendalam 'deep learning' harus mengarah pada penguatan akhlak, 'soft skill', dan rasa kebersamaan," katanya.
Menurut dia, guru menjadi kunci pendidikan yang berkualitas sehingga pengembangan kompetensi guru mesti diperhatikan, seiring dengan peningkatan kesejahteraan mereka.
"Guru menjadi kunci. Jika gurunya berkualitas, maka pendidikan kita pun bermutu. Kini dengan adanya tunjangan sertifikasi, sudah saatnya kita fokus pada pengembangan kompetensi, bukan pada laporan administratif," katanya.
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Nizar menyampaikan bahwa peringatan dies natalis kali ini menjadi semakin istimewa dengan diterimanya Surat Keputusan pendirian Fakultas Kedokteran.
"Per kemarin, SK resmi telah kami terima. Ini adalah hadiah terindah bagi UIN Walisongo di usia ke-55," katanya.
Selain Fakultas Kedokteran, pada tahun ini UIN Walisongo juga membuka Program Studi Bisnis Digital, sebagai wujud respons terhadap dinamika kebutuhan zaman.
UIN Walisongo Semarang juga mencatat sejumlah capaian penting sepanjang tahun 2024–2025, antara lain akreditasi institusi "Unggul", peringkat nasional dalam Humas Award, serta empat tahun berturut-turut meraih predikat "informatif" dalam keterbukaan informasi publik.
Saat ini, UIN Walisongo memiliki 47 guru besar, 599 dosen, 384 tenaga kependidikan, dan 20.218 mahasiswa aktif.