Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mencatat penyaluran program bantuan langsung tunai (BLT) untuk diberikan kepada petani tembakau dan buruh rokok di daerah setempat hingga kini mencapai 8.705 penerima atau 88,5 persen dari target sebanyak 9.836 penerima manfaat.
"Dengan demikian yang belum tersalurkan sebanyak 1.181 orang dan gagal salur lima orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Kabupaten Demak Agus Herawan di Demak, Minggu.
Ia mengungkapkan penerima program BLT yang bersumber dari anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tersebut, meliputi buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau.
Untuk buruh pabrik rokok, tersebar di Kecamatan Demak, Gajah, Guntur, Karangtengah, Karanganyar, Karangawen, Mijen, Mranggen, dan Wonosalam. Sedangkan buruh tani tembakau tersebar i Kecamatan Guntur, Karangawen, dan Mranggen.
Dari jumlah penerima sebanyak 9.836 orang, paling banyak merupakan buruh tani tembakau berjumlah 9.549 orang, sedangkan buruh rokok 287 orang karena sebagian besar sudah mendapatkan bantuan BLT dari Pemerintah Provinsi Jateng.
Adapun anggaran yang disediakan sebesar Rp11,81 miliar, sedangkan penyalurannya diberikan dua tahap. Untuk tahap pertama diberikan dua bulan sebesar Rp600 ribu karena alokasi setiap bulannya Rp300 ribu.
Penyaluran BLT bekerja sama dengan Bank Jateng, sedangkan lokasi penyaluran di balai desa masing-masing.
Dengan adanya program BLT tersebut, diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi masyarakat. Termasuk untuk mendukung terciptanya masyarakat yang berkeadilan, terutama buruh rokok dan petani tembakau.