TMMD di Catur Boyolali tingkatkan akses transportasi masyarakat
Boyolali (ANTARA) - Kegiatan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III 2024 di Desa Catur Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meningkatkan akses transportasi masyarakat.
Jalan yang telah diresmikan diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat, kata Bupati Boyolali M Said Hidayat saat meresmikan betonisasi jalan yang menjadi proyek TMMD 2024 di Desa Catur, Boyolali, Kamis.
M. Said Hidayat mengatakan jalan yang telah diresmikan diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan tersebut juga merupakan bukti sinergitas antara TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dan warga masyarakat.
"Manunggalnya TNI, Polri, pemerintah dan masyarakat ini, mewujudkan bagaimana langkah semangat kegotongroyongan harus terus dihadirkan dalam membangun bersama. Manfaatkan dengan sebaik baiknya, dilintasi, dan digunakan sebaik baiknya. Semoga perekonomian masyarakat dapat tertunjang baik dengan hadirnya jalan ini, kata M Said Hidayat.
Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol Inf. Wiweko Wulang Widodo menjelaskan bahwa terdapat dua kegiatan yang dilakukan dalam TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2024 di Desa Catur. Yakni kegiatan fisik berupa pembangunan betonisasi jalan dan kegiatan non fisik.
Betonisasi jalan yakni sepanjang 635 meter, lebar 3 meter dan tebal 0,12 meter, serta talud jalan dengan volume 479,859 meter kubik. Selain menyasar pembangunan fisik, TMMD juga menyasar pada kegiatan non fisik.
Menurut dia,untuk kegiatan fisik yakni pembangunan betonisasi jalan. Sedangkan, kegiatan non fisik ada 15 bidang dari mulai pemberian bantuan, penyuluhan, sosialisasi, sampai tadi pemberian bantuan.
Dia mengatakan, program TMMD yang sebagian besar dilakukan di daerah pedesaan dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur di wilayah yang sangat membutuhkan dengan berbagai kegiatan fisik dan non fisik.
Sementara itu, masyarakat Desa Catur, Suali Ali Atmojo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dibangunnya jalan di desanya. Dengan adanya pembangunan tersebut, mampu membantu masyarakat sekitar beraktifitas dalam bertani.
Dari jalan tersebut, kata dia, akses transportasi untuk ke sawah menjadi lebih mudah untuk dilewati kendaraan terlebih bila kondisi hujan yang menyebabkan jalan menjadi licin sehingga berbahaya bagi pengendara.
Sementara itu, ada tiga sumber dana yang digunakan. Ketiga sumber dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah, sebesar Rp230 juta, APBD Kabupaten Boyolali sebesar Rp500 juta dan yang terakhir berasal dari Swadaya Masyarakat sebesar Rp16.543.000 sehingga total sejumlah Rp746.543.000.
Baca juga: TMMD di Kudus bangun jembatan dan jalan beton 230 meter
Jalan yang telah diresmikan diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat, kata Bupati Boyolali M Said Hidayat saat meresmikan betonisasi jalan yang menjadi proyek TMMD 2024 di Desa Catur, Boyolali, Kamis.
M. Said Hidayat mengatakan jalan yang telah diresmikan diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan tersebut juga merupakan bukti sinergitas antara TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dan warga masyarakat.
"Manunggalnya TNI, Polri, pemerintah dan masyarakat ini, mewujudkan bagaimana langkah semangat kegotongroyongan harus terus dihadirkan dalam membangun bersama. Manfaatkan dengan sebaik baiknya, dilintasi, dan digunakan sebaik baiknya. Semoga perekonomian masyarakat dapat tertunjang baik dengan hadirnya jalan ini, kata M Said Hidayat.
Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol Inf. Wiweko Wulang Widodo menjelaskan bahwa terdapat dua kegiatan yang dilakukan dalam TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2024 di Desa Catur. Yakni kegiatan fisik berupa pembangunan betonisasi jalan dan kegiatan non fisik.
Betonisasi jalan yakni sepanjang 635 meter, lebar 3 meter dan tebal 0,12 meter, serta talud jalan dengan volume 479,859 meter kubik. Selain menyasar pembangunan fisik, TMMD juga menyasar pada kegiatan non fisik.
Menurut dia,untuk kegiatan fisik yakni pembangunan betonisasi jalan. Sedangkan, kegiatan non fisik ada 15 bidang dari mulai pemberian bantuan, penyuluhan, sosialisasi, sampai tadi pemberian bantuan.
Dia mengatakan, program TMMD yang sebagian besar dilakukan di daerah pedesaan dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur di wilayah yang sangat membutuhkan dengan berbagai kegiatan fisik dan non fisik.
Sementara itu, masyarakat Desa Catur, Suali Ali Atmojo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dibangunnya jalan di desanya. Dengan adanya pembangunan tersebut, mampu membantu masyarakat sekitar beraktifitas dalam bertani.
Dari jalan tersebut, kata dia, akses transportasi untuk ke sawah menjadi lebih mudah untuk dilewati kendaraan terlebih bila kondisi hujan yang menyebabkan jalan menjadi licin sehingga berbahaya bagi pengendara.
Sementara itu, ada tiga sumber dana yang digunakan. Ketiga sumber dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah, sebesar Rp230 juta, APBD Kabupaten Boyolali sebesar Rp500 juta dan yang terakhir berasal dari Swadaya Masyarakat sebesar Rp16.543.000 sehingga total sejumlah Rp746.543.000.
Baca juga: TMMD di Kudus bangun jembatan dan jalan beton 230 meter