BPJS Ketenagakerjaan ajak Muhammadiyah Banyumas tingkatkan kepesertaan
Purwokerto (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto mengajak Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk meningkatkan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan dari kalangan warga Muhammadiyah.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, mengatakan saat ini di Banyumas sudah ada 19 amal usaha Muhammadiyah yang terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan namun belum optimal.
"Makanya kami gandeng Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), harapannya seluruh warga Muhammadiyah yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah maupun bekerja sebagai guru bisa dilindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan," katanya di sela penyerahan secara simbolis santunan BPJS Ketenagakerjaan di Kantor PDM Kabupaten Banyumas.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya diminta oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Kabupaten Banyumas untuk menyosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan kepada para guru pada hari Jumat (9/8).
Melalui sosialisasi tersebut, lanjut dia, para guru di lingkungan Muhammadiyah Banyumas diharapkan bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan menyisihkan sebagian gajinya guna membayar iuran kepesertaan khususnya untuk program Jaminan Hari Tua (JHT).
Terkait dengan penyerahan santunan, dia mengatakan santunan Jaminan Kematian (JKM) dan beasiswa tersebut diserahkan kepada ahli waris dari almarhumah Lina Lestiana, seorang warga Sokaraja, Kabupaten Banyumas yang menjadi guru SMP Muhammadiyah.
"Santunan program JKM sebesar Rp42 juta ditambah beasiswa untuk dua anak, sehingga total sebesar Rp194 juta. Tadi saya sampaikan ke Pak Agus selaku ahli warisnya, beasiswa itu dibayarkan secara bertahap per tahun supaya benar-benar untuk sekolah," katanya menjelaskan.
Antony mengharapkan dengan adanya beasiswa itu, anak-anak yang ditinggalkan tetap bisa bersekolah hingga perguruan tinggi.
Terkait santunan dari BPJS Ketenagakerjaan itu, suami almarhumah Lina Lestiana, Agus Riyanto mengatakan santunan tersebut khususnya beasiswa sangat membantu masa depan kedua anaknya.
Menurut dia, mendiang istrinya yang meninggal dunia karena menderita tumor itu telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan selama lebih kurang 10 tahun.
"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat khususnya para pekerja untuk ikut program jaminan sosial ketenagakerjaan karena memiliki banyak manfaat," katanya.
Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Banyumas M Djohar AS mengharapkan warga Muhammadiyah yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat ikut serta dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru dan karyawan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah yang telah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya berharap di setiap amal usaha Muhammadiyah, apa itu rumah sakit, lembaga pendidikan, atau lainnya bisa mengikutsertakan karyawannya untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan karena itu 'kan amanat undang undang yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan," katanya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan Kemendikbudristek beri jaminan sosial ke pelaku budaya
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, mengatakan saat ini di Banyumas sudah ada 19 amal usaha Muhammadiyah yang terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan namun belum optimal.
"Makanya kami gandeng Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), harapannya seluruh warga Muhammadiyah yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah maupun bekerja sebagai guru bisa dilindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan," katanya di sela penyerahan secara simbolis santunan BPJS Ketenagakerjaan di Kantor PDM Kabupaten Banyumas.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya diminta oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Kabupaten Banyumas untuk menyosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan kepada para guru pada hari Jumat (9/8).
Melalui sosialisasi tersebut, lanjut dia, para guru di lingkungan Muhammadiyah Banyumas diharapkan bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan menyisihkan sebagian gajinya guna membayar iuran kepesertaan khususnya untuk program Jaminan Hari Tua (JHT).
Terkait dengan penyerahan santunan, dia mengatakan santunan Jaminan Kematian (JKM) dan beasiswa tersebut diserahkan kepada ahli waris dari almarhumah Lina Lestiana, seorang warga Sokaraja, Kabupaten Banyumas yang menjadi guru SMP Muhammadiyah.
"Santunan program JKM sebesar Rp42 juta ditambah beasiswa untuk dua anak, sehingga total sebesar Rp194 juta. Tadi saya sampaikan ke Pak Agus selaku ahli warisnya, beasiswa itu dibayarkan secara bertahap per tahun supaya benar-benar untuk sekolah," katanya menjelaskan.
Antony mengharapkan dengan adanya beasiswa itu, anak-anak yang ditinggalkan tetap bisa bersekolah hingga perguruan tinggi.
Terkait santunan dari BPJS Ketenagakerjaan itu, suami almarhumah Lina Lestiana, Agus Riyanto mengatakan santunan tersebut khususnya beasiswa sangat membantu masa depan kedua anaknya.
Menurut dia, mendiang istrinya yang meninggal dunia karena menderita tumor itu telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan selama lebih kurang 10 tahun.
"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat khususnya para pekerja untuk ikut program jaminan sosial ketenagakerjaan karena memiliki banyak manfaat," katanya.
Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Banyumas M Djohar AS mengharapkan warga Muhammadiyah yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat ikut serta dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru dan karyawan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah yang telah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya berharap di setiap amal usaha Muhammadiyah, apa itu rumah sakit, lembaga pendidikan, atau lainnya bisa mengikutsertakan karyawannya untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan karena itu 'kan amanat undang undang yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan," katanya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan Kemendikbudristek beri jaminan sosial ke pelaku budaya