Pemkot Semarang gelar sayembara desain bangunan hijau
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang berencana menggelar sayembara atau lomba desain bangunan gedung hijau untuk mendorong pembangunan yang lebih ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, menjelaskan bahwa sayembara tersebut merupakan langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon di daerah setempat.
"Kami memulai untuk mempunyai kota yang semakin ramah lingkungan, semakin hijau, semakin nyaman, dan tentunya bisa menjadi kota yang layak huni bagi masyarakat sesuai visi misi," katanya.
Sayembara tersebut, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, sekaligus juga sebagai implementasi Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 24/2019 tentang Bangunan Gedung Hijau.
Menurut dia, sayembara tersebut sebenarnya sudah dinantikan sejak lama dengan harapan bisa memberikan dampak positif dalam mengurangi pemanasan global dan menurunkan suhu udara di Kota Semarang.
Ia juga menekankan pentingnya mengimplementasikan desain-desain bangunan gedung hijau tersebut dalam pembangunan pada masa yang akan datang.
"Tentu nantinya kalau banyak desain gedung dan itu harus diimplementasikan jadi jangan hanya terbatas desain saja selesai," katanya.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota Semarang Mohammad Irwansyah mengatakan sayembara tersebut juga dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia.
"Lomba gedung hijau ini akan dimulai tahun ini. Diawali dengan proses sosialisasi, selanjutnya kami akan melakukan 'launching', menerima dan menilai desain, dan diharapkan dalam sebulan ke depan bisa ditentukan pemenangnya," katanya.
Ia mengatakan fokus awal sayembara tersebut adalah pada bangunan di kelurahan untuk memberikan contoh dan pembelajaran bagi masyarakat luas.
"Harapannya ini sebagai pembelajaran, untuk ke depan kami bisa punya bangunan gedung hijau sehingga kami bisa menyosialisasikan dan memberi contoh pada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan gedung hijau tidak hanya fokus pada estetika, tetapi juga aspek efisiensi energi dan ekonomi.
"Ini juga tujuannya dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan. Nanti kami juga akan mendesain rumah-rumah kecil atau rumah tidak layak huni dengan konsep 'green building' sehingga terjadi efisiensi ekonomi, listrik, dan kesehatannya juga akan semakin baik," katanya.
Sayembara desain bangunan gedung hijau tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pembangunan Kota Semarang yang lebih berkelanjutan, dengan dukungan dari masyarakat, dan seluruh elemen pemerintah, hingga pengusaha.
Baca juga: Real Betis buat sayembara proyek pembangunan kembali stadion Estadion Benito Villamarin
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, menjelaskan bahwa sayembara tersebut merupakan langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon di daerah setempat.
"Kami memulai untuk mempunyai kota yang semakin ramah lingkungan, semakin hijau, semakin nyaman, dan tentunya bisa menjadi kota yang layak huni bagi masyarakat sesuai visi misi," katanya.
Sayembara tersebut, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, sekaligus juga sebagai implementasi Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 24/2019 tentang Bangunan Gedung Hijau.
Menurut dia, sayembara tersebut sebenarnya sudah dinantikan sejak lama dengan harapan bisa memberikan dampak positif dalam mengurangi pemanasan global dan menurunkan suhu udara di Kota Semarang.
Ia juga menekankan pentingnya mengimplementasikan desain-desain bangunan gedung hijau tersebut dalam pembangunan pada masa yang akan datang.
"Tentu nantinya kalau banyak desain gedung dan itu harus diimplementasikan jadi jangan hanya terbatas desain saja selesai," katanya.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota Semarang Mohammad Irwansyah mengatakan sayembara tersebut juga dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia.
"Lomba gedung hijau ini akan dimulai tahun ini. Diawali dengan proses sosialisasi, selanjutnya kami akan melakukan 'launching', menerima dan menilai desain, dan diharapkan dalam sebulan ke depan bisa ditentukan pemenangnya," katanya.
Ia mengatakan fokus awal sayembara tersebut adalah pada bangunan di kelurahan untuk memberikan contoh dan pembelajaran bagi masyarakat luas.
"Harapannya ini sebagai pembelajaran, untuk ke depan kami bisa punya bangunan gedung hijau sehingga kami bisa menyosialisasikan dan memberi contoh pada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan gedung hijau tidak hanya fokus pada estetika, tetapi juga aspek efisiensi energi dan ekonomi.
"Ini juga tujuannya dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan. Nanti kami juga akan mendesain rumah-rumah kecil atau rumah tidak layak huni dengan konsep 'green building' sehingga terjadi efisiensi ekonomi, listrik, dan kesehatannya juga akan semakin baik," katanya.
Sayembara desain bangunan gedung hijau tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pembangunan Kota Semarang yang lebih berkelanjutan, dengan dukungan dari masyarakat, dan seluruh elemen pemerintah, hingga pengusaha.
Baca juga: Real Betis buat sayembara proyek pembangunan kembali stadion Estadion Benito Villamarin