Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas Jawa Tengah menargetkan luas tambah tanam di wilayah itu pada bulan April 2025 mencapai 12.900 hektare guna mendukung program swasembada pangan.
"Hingga tanggal 21 April, target luas tambah tanam tersebut sudah terealisasi 5.814 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jaka Budi Santosa di Purwokerto Banyumas, Selasa.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan kepada petani untuk melakukan percepatan tanam pada Musim Taman (MT) II Tahun 2024-2025 yang berlangsung pada bulan April hingga September.
Petani yang telah menyelesaikan panen padi hasil MT I Tahun 2024-2025 diimbau untuk segera mengolah lahan guna ditanami kembali pada MT II dengan harapan curah hujan masih cukup untuk mengairi tanaman padi khususnya yang berada di sawah tadah hujan.
"Kebetulan hari Sabtu (19/4) kemarin, kami juga rapat dengan Kementerian Pertanian. Kami kumpulkan penyuluh dan gapoktan (gabungan kelompok tani) untuk membahas upaya pencapaian luas tambah tanam yang ditargetkan Kementerian Pertanian itu," katanya menjelaskan.
Ia optimistis jika target luas tambah tanam tersebut dapat tercapai, sehingga bisa mendukung program swasembada pangan.
Disinggung mengenai ketersediaan pupuk subsidi di Banyumas, dia memastikan hal itu masih mencukupi kebutuhan petani pada MT II Tahun 2024-2025.
"Terpenuhi, kuotanya banyak, enggak mungkin kekurangan pupuk," kata Jaka menegaskan.
Sebelumnya, Manajer Penjualan Jawa Tengah IV PT Pupuk Indonesia (Persero) Dadi Rosida menyebutkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 untuk Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencukupi kebutuhan petani meskipun terdapat penurunan ketimbang alokasi 2024.
Ditemui usai Diskusi Publik "Mengawal Ketahanan Pangan Untuk Kemandirian Bangsa" Dalam Rangka Peringatan Hari Pers Nasional dan Hari Ulang Tahun Ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (17/2), dia mengatakan alokasi pupuk urea untuk Banyumas pada tahun 2024 sebesar 20.354 ton, sedangkan pupuk NPK sebesar 14.807 ton.
Sementara pada tahun 2025, kata dia, terdapat penurunan alokasi karena untuk urea sebesar 18.350 ton dan pupuk NPK sebesar 12.500 ton.
"Alhamdulillah dari angka alokasi yang sudah ditetapkan untuk 2025 sampai pertengahan Februari ini sudah tersalur untuk urea hampir 11 persen (1.958 ton) dari alokasi satu tahun, dan NPK sudah 12 persen (1.460 ton) dari alokasi satu tahun," katanya.
Ia mengharapkan agar alokasi pupuk yang diberikan untuk Kabupaten Banyumas bisa memenuhi kebutuhan petani, jika melihat realisasi penyaluran tahun sebelumnya mereka optimistis bisa tercapai.
Menurut dia, hal itu disebabkan realisasi penyaluran pupuk pada tahun 2024 mencapai 16.720 ton atau 82 persen dari total alokasi yang sebesar 20.354 ton, sedangkan untuk pupuk NPK sebesar 12.343 ton atau 83 persen dari total alokasi yang sebesar 12.343 ton.
"Mudah-mudahan dengan alokasi yang sekarang ini, kalau kita lihat realisasi tahun sebelumnya, Insyaallah bisa untuk mencukupi kebutuhan petani," kata Dadi menegaskan.
Baca juga: Dinpertan minta petani di Cilacap lakukan percepatan tanam