Cilacap (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau petani di wilayah itu untuk melakukan percepatan tanam pada musim tanam (MT) II tahun 2024-2025 yang berlangsung pada bulan April-September.
“Percepatan tanam pada MT II terutama untuk sawah tadah hujan selagi air dan curah hujan tersedia, mengingat prakiraan musim kemarau tahun 2025 dimulai pada bulan Mei,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Cilacap Budi Kuspriyatno di Cilacap, Kamis.
Menurut dia, percepatan tanam perlu dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program swasembada pangan.
Terkait dengan prediksi luas tanam pada MT II, dia mengatakan berdasarkan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) Tahun 2025 per tanggal 16 April di Kabupaten Cilacap seluas 31.265 hektare atau 20,57 persen dari target LTT 2025 seluas 151.955 hektare.
“Prediksi luas tanam pada MT II seluas 48.244 hektare dengan harapan sampai bulan Juni curah hujan masih cukup untuk mengairi sawah tadah hujan,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, hal itu juga untuk mengantisipasi adanya perbaikan atau perawatan berkala terhadap jaringan irigasi pada musim kemarau tahun 2025.Lebih lanjut, dia mengatakan mendasari Berita Acara Sidang Komisi Irigasi Ke-1 Tahun 2025, pada Daerah Irigasi (DI) Manganti terdapat kegiatan Rehabilitasi saluran induk Cihaur.
Sementara pada DI Serayu, kata dia, terdapat kegiatan Rehabilitasi Induk Serayu, direncanakan akan adanya pengerukan sedimen Saluran Induk Serayu.
Disinggung mengenai ketersediaan pupuk dalam menghadapi MT II, dia mengatakan berdasarkan data penyerapan, ketersediaan pupuk subsidi masih mencukupi kebutuhan petani.
Dalam hal ini, ketersediaan pupuk subsidi jenis urea dari alokasi sebanyak 38.000 ton, sampai dengan Maret baru terserap sebanyak 4.602 ton dan masih tersedia 33.597 ton.
Sedangkan untuk pupuk NPK, dari alokasi 22.000 ton, hingga bulan Maret baru terserap sebanyak 3.099 ton dan masih tersedia 18900 ton.
“Kebutuhan pupuk untuk menghadapi musim tanam II masih mencukupi,” katanya menegaskan.
Ia mengakui hingga saat ini masa panen masih berlangsung di sejumlah wilayah Cilacap.
Menurut dia, realisasi panen padi di Kabupaten Cilacap per bulan Maret 2025 seluas 26.416 hektare.
“Bulan Maret merupakan panen raya di Kabupaten Cilacap, namun panen pada bulan April masih cukup luas dengan prediksi seluas 18.238 hektare,” kata Budi.
Baca juga: Rabu Biru Indonesia dan Bulog serap gabah petani Sleman, DIY