Solo (ANTARA) - Organisasi yang bergerak dalam isu perlindungan anak, Yayasan KAKAK menyebut sekolah mempunyai peran besar dalam melindungi anak dari kekerasan.
Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Solo, Jawa Tengah, Selasa, Direktur Yayasan KAKAK Shoim Sahriyati mengatakan sekolah memiliki peran besar dalam rangka melindungi anak-anak dari kekerasan.
"Dalam hal ini kami fokus di satu sekolah untuk menegaskan peran sekolah terhadap perlindungan anak," katanya.
Ia mengatakan peringatan Hari Anak Nasional merupakan waktu untuk merefleksi bagaimana pemenuhan hak anak selama ini.
"Kalau ngomongin perlindungan anak, bagaimana pemenuhan hak anak. Kami refleksikan hal apa saja yang belum tepat dan yang sudah tepat," katanya.
Ia mengatakan pada tahun ini ada dua fokus yang disoroti yakni soal kekerasan terhadap anak dan anak sehat tanpa asap rokok.
"Karena kita tahu bagaimana dampak kekerasan. Dalam hal ini, Yayasan KAKAK mendampingi korban kekerasan seksual dan perundungan. Bagaimana anak dikuatkan agar mampu melindungi diri sendiri," katanya.
Menurut dia, peran sekolah ada dua terkait perlindungan anak ini yakni berkaitan dengan pencegahan kekerasan terhadap anak dan bagaimana penanganan ketika sudah terjadi kekerasan.
"Dua itu yang kami tekankan di sekolah. Di sekolah sebetulnya sudah ada satgas perlindungan anak, bagaimana ini mulai diberdayakan, pencegahan, dan ketika kasus sudah terjadi bagaimana mereka melakukan penanganan," katanya.
Pihaknya juga melakukan penguatan kepada kepala sekolah, guru, dan siswa. "Anak dikuatkan bagaimana mereka bisa melindungi diri sendiri dan ketika temannya yang mengalami kasus mereka bisa jadi konselor," katanya.
Pihaknya mencatat pada tahun lalu Yayasan KAKAK telah mendampingi sebanyak 59 anak yang menjadi korban kekerasan di Solo Raya. "Pendampingan ini yang mendorong Yayasan KAKAK untuk mencegah, penguatan, dan advokasi dalam perlindungan anak," katanya.
Baca juga: Peringatan HAN jadi ruang mendengarkan keinginan anak-anak