Semarang (ANTARA) - Panas terik matahari menyinari daerah Candimulyo, Kabupaten Magelang siang itu (2/7). Hasan tersenyum simpul melihat anggreknya berkembang dan berbunga dengan baik. Pria kelahiran 51 tahun silam ini merupakan salah satu petani anggrek yang berada di Candimulyo, Magelang. Saat ini terdapat belasan petani anggrek yang masih aktif di daerah ini.
Hasan baru saja melakukan penambahan daya listrik untuk green house miliknya, saat ini total daya di beberapa bangunan mencapai 27,000 VA. Siang itu Hasan tengah memberikan sambutan dalam acara seremoni penyalaan serentak kelistrikan electrifying agriculture untuk 519 pelanggan dengan total daya 1.600.100 VA di seluruh Jateng & DIY.
“Tanpa adanya listrik, tanaman anggrek tidak dapat tumbuh dan berbunga secara sempurna, sehingga kami sangat membutuhkan listrik ini agar hasil anggrek kami memiliki market value yang bisa menembus pasar nasional bahkan internasional," kata Hasan yang menceritakan bahwa listrik adalah “nyawa” bagi kebunnya.
Pria pecinta anggrek yang menjadikan ilmu budidaya anggrek sebagai skripsinya ini menjelaskan, dengan listrik ia dapat menyalakan blower agar suhu dan sirkulasi udara di dalam green house menjadi stabil. Di kebunnya Hasan menanam anggrek jenis anggrek bulan, anggrek deandro, anggrek vanda dan anggrek catlleya. Jenis-jenis ini terbukti laku keras di pasar lokal, nasional bahkan internasional.
“Kami berterima kasih kepada PLN yang berkenan mendukung kami saat mulai membuka usaha ini, saat itu belum ada jaringan listrik. PLN melakukan penambahan jaringan dan kami bisa mendapatkan suplai listrik yang terjangkau untuk menunjang usaha kami," kata Hasan.
Senada dengan Hasan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi menyambut baik permohonan Hasan sebagai pelaku usaha anggrek.
“PLN berikan dukungan kepada pelaku agrikultur melalui program Electrifying Agriculture, kami menyasar pelaku agrikultur seperti petani, petambak, peternak, peladang, dsb untuk memberikan dukungan listrik bagi mereka. Dengan listrik para pelaku sektor agrikultur dapat memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya operasional maupun untuk mengamplifikasi hasil panen”, jelas Soffin.
Soffin menyampaikan contoh salah satunya adalah tanaman anggrek milik Hasan. Anggrek merupakan tanaman yang memiliki faktor “Agroclimate” untuk kesuksesan tanamnya.
Karakteristik khusus ini membutuhkan perlakuan khusus untuk menjaga iklim dan suhu ruangan tumbuh anggrek, agar menunjang optimalnya hasil bunga dan tanaman.
Hingga April 2024 telah terdapat 39 ribu lebih pelaku usaha agrikultur se-wilayah Jateng dan DIY yang menikmati program Electrifying Agriculture ini. Selain membantu perekonomian pelaku usaha, pengembangan lini bisnis ini juga dipandang dapat meningkatkan pendapatan PLN dari dukungan di sektor agrikultur.
Berita Terkait
PLN dukung pertumbuhan agrikultur Kabupaten Magelang
Rabu, 3 Juli 2024 19:08 Wib
Sinergi PLN Icon Plus dan PLN EPI dorong ekonomi sirkuler Gunungkidul
Rabu, 3 Juli 2024 11:06 Wib
PLN Icon Plus tindaklanjuti laporan kabel fiber optik terlalu ngandong
Selasa, 2 Juli 2024 18:08 Wib
Tarif listrik triwulan III tidak berubah, PLN pastikan jaga mutu pelayanan
Selasa, 2 Juli 2024 13:22 Wib
PLN beralih gunakan kendaraan listrik untuk operasional
Selasa, 2 Juli 2024 8:48 Wib
Menteri BUMN pastikan peringatan HUT RI di IKN gunakan listrik hijau
Minggu, 30 Juni 2024 20:56 Wib
Darmawan Prasodjo raih penghargaan Tokoh Bisnis Berpengaruh versi MAW Talk Awards 2024
Minggu, 30 Juni 2024 11:27 Wib
Menteri BUMN apresiasi gerak cepat PLN hadirkan energi bersih di IKN
Sabtu, 29 Juni 2024 21:37 Wib