Pemudik gratis yang naik kapal tiba di Tanjung Mas Semarang
Semarang (ANTARA) - Ribuan pemudik bersepeda motor yang memanfaatkan layanan mudik gratis menggunakan angkutan kapal tiba di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Sabtu.
Ada dua kapal pengangkut pemudik yang berlabuh bersamaan di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, yakni kapal milik Pelni KM Dobonsolo dan kapal perang KRI Banda Aceh.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Kolonel Laut (E) Joko Andriyanto mengatakan bahwa program mudik gratis menggunakan kapal perang merupakan upaya pemerintah mengurangi risiko kecelakaan dan kemacetan.
"KRI Banda Aceh-593 mengambil rute Jakarta-Semarang-Surabaya mengangkut jumlah pemudik 1.026 orang dan sepeda motor 276 Unit. Pemudik dari Jakarta yang turun di Semarang sebanyak 696 orang dan sepeda motor 155 unit," katanya.
Untuk pemudik yang berangkat dari Semarang turun Surabaya, kata dia, berjumlah 38 orang dan sepeda motor 12 unit dengan perkiraan tiba di Surabaya, Ahad (7/4) besok.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menyambut pemudik di pelabuhan turut mengapresiasi TNI AL yang telah mendukung pelaksanaan program mudik gratis Lebaran 2024.
"Program mudik gratis ini sebagai upaya mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan di jalan raya. Dengan naik kapal, lebih nyaman dan selamat sampai tujuan bertemu keluarga di kampung halaman," kata Ita, sapaan akrabnya.
Sementara untuk KM Dobonsolo yang juga berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mengangkut sebanyak 2.087 orang dan 889 sepeda motor.
Sutrisno, peserta mudik gratis dengan KM Dobonsolo mengaku senang dengan adanya program itu karena bisa memangkas biaya mudik yang harus dikeluarkannya.
Tidak hanya tidak dipungut biaya alias gratis, kata dia, peserta juga mendapat makan, minum, doorprize, dan bisa beristirahat dengan nyaman selama perjalanan.
"Saya sudah sering ikut mudik gratis naik kapal laut, mungkin sejak tahun 2013. Daripada naik motor mendingan pakai kapal bisa tidur nyaman," kata pemudik asal Kabupaten Sukoharjo tersebut.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja bangunan itu berharap pemerintah terus menyelenggarakan program mudik gratis menggunakan kapal laut untuk membantu warga kurang mampu yang ingin pulang kampung saat Lebaran.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno yang juga menyambut pemudik di Pelabuhan Tanjung Mas berharap minat masyarakat untuk mudik dengan kapal laut semakin tinggi.
Bahkan, kata dia, mereka juga bisa bercerita kepada warga lainnya tentang kenyamanan dan kemudahannya selama perjalanan sehingga menarik minat banyak orang untuk ikut.
Sumarno mengatakan program mudik gratis sepeda motor menggunakan kapal itu tidak hanya memudahkan warga pulang kampung dengan membawa sepeda motornya, namun juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
"Mereka (pemudik, red.) yang turun dari kapal, wajahnya terlihat tidak ada yang capek, berarti kan nyaman di kapal," katanya.
Usai turun dari kapal, para pemudik melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman masing-masing di wilayah Semarang dan Jateng mengendarai sepeda motor.
Ada dua kapal pengangkut pemudik yang berlabuh bersamaan di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, yakni kapal milik Pelni KM Dobonsolo dan kapal perang KRI Banda Aceh.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Kolonel Laut (E) Joko Andriyanto mengatakan bahwa program mudik gratis menggunakan kapal perang merupakan upaya pemerintah mengurangi risiko kecelakaan dan kemacetan.
"KRI Banda Aceh-593 mengambil rute Jakarta-Semarang-Surabaya mengangkut jumlah pemudik 1.026 orang dan sepeda motor 276 Unit. Pemudik dari Jakarta yang turun di Semarang sebanyak 696 orang dan sepeda motor 155 unit," katanya.
Untuk pemudik yang berangkat dari Semarang turun Surabaya, kata dia, berjumlah 38 orang dan sepeda motor 12 unit dengan perkiraan tiba di Surabaya, Ahad (7/4) besok.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menyambut pemudik di pelabuhan turut mengapresiasi TNI AL yang telah mendukung pelaksanaan program mudik gratis Lebaran 2024.
"Program mudik gratis ini sebagai upaya mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan di jalan raya. Dengan naik kapal, lebih nyaman dan selamat sampai tujuan bertemu keluarga di kampung halaman," kata Ita, sapaan akrabnya.
Sementara untuk KM Dobonsolo yang juga berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mengangkut sebanyak 2.087 orang dan 889 sepeda motor.
Sutrisno, peserta mudik gratis dengan KM Dobonsolo mengaku senang dengan adanya program itu karena bisa memangkas biaya mudik yang harus dikeluarkannya.
Tidak hanya tidak dipungut biaya alias gratis, kata dia, peserta juga mendapat makan, minum, doorprize, dan bisa beristirahat dengan nyaman selama perjalanan.
"Saya sudah sering ikut mudik gratis naik kapal laut, mungkin sejak tahun 2013. Daripada naik motor mendingan pakai kapal bisa tidur nyaman," kata pemudik asal Kabupaten Sukoharjo tersebut.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja bangunan itu berharap pemerintah terus menyelenggarakan program mudik gratis menggunakan kapal laut untuk membantu warga kurang mampu yang ingin pulang kampung saat Lebaran.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno yang juga menyambut pemudik di Pelabuhan Tanjung Mas berharap minat masyarakat untuk mudik dengan kapal laut semakin tinggi.
Bahkan, kata dia, mereka juga bisa bercerita kepada warga lainnya tentang kenyamanan dan kemudahannya selama perjalanan sehingga menarik minat banyak orang untuk ikut.
Sumarno mengatakan program mudik gratis sepeda motor menggunakan kapal itu tidak hanya memudahkan warga pulang kampung dengan membawa sepeda motornya, namun juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
"Mereka (pemudik, red.) yang turun dari kapal, wajahnya terlihat tidak ada yang capek, berarti kan nyaman di kapal," katanya.
Usai turun dari kapal, para pemudik melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman masing-masing di wilayah Semarang dan Jateng mengendarai sepeda motor.