Warga tolak imunisasi folio, Pemkab Karanganyar bentuk forum edukasi
Karanganyar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karanganyar di Provinsi Jawa Tengah membentuk Forum Masyarakat Peduli Imunisasi dalam upaya mengedukasi warga yang menolak pelaksanaan imunisasi polio pada anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Warsito di Karanganyar, Kamis, menyampaikan bahwa masih ada 77 orang di Kecamatan Jatiyoso dan sembilan orang di Kecamatan Tawangmangu yang menolak pelaksanaan imunisasi polio.
"Diharapkan dengan adanya edukasi dari masyarakat untuk masyarakat akan lebih efektif. Kalau dari Dinas Kesehatan kan dikira memerintah masyarakat, namun kami coba dari masyarakat pada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan juga mempercepat pelaksanaan imunisasi di lingkungan sekitar warga yang menolak pelaksanaan imunisasi polio pada anak.
"Lingkungan sekitar penolakan kami garap supaya tidak terpengaruh, diisolasilah istilahnya. Jadi masyarakat yang menolak ini nanti diberi edukasi oleh masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati mengatakan bahwa warga yang menolak pelaksanaan imunisasi polio pada anak sudah diminta untuk membuat surat pernyataan.
"Surat pernyataan ini yang bikin mereka sendiri, isinya agar anaknya tidak diimunisasi. Jadi kalau suatu saat terjadi apa-apa ya jangan nuntut pemerintah. Pemerintah kan sudah berupaya, kalau ada apa-apa jangan nuntut, termasuk biaya sakit ya harus tanggung jawab sendiri," katanya.
Ia mengemukakan bahwa di antara warga yang semula menolak pelaksanaan imunisasi polio ada yang kemudian memperbolehkan anaknya diberi imunisasi.
"Memang penolakan ini karena keyakinan, tapi anaknya justru ingin divaksin karena melihat temannya divaksin. Akhirnya sebagian yang awalnya enggak mau menjadi mau," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Warsito di Karanganyar, Kamis, menyampaikan bahwa masih ada 77 orang di Kecamatan Jatiyoso dan sembilan orang di Kecamatan Tawangmangu yang menolak pelaksanaan imunisasi polio.
"Diharapkan dengan adanya edukasi dari masyarakat untuk masyarakat akan lebih efektif. Kalau dari Dinas Kesehatan kan dikira memerintah masyarakat, namun kami coba dari masyarakat pada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan juga mempercepat pelaksanaan imunisasi di lingkungan sekitar warga yang menolak pelaksanaan imunisasi polio pada anak.
"Lingkungan sekitar penolakan kami garap supaya tidak terpengaruh, diisolasilah istilahnya. Jadi masyarakat yang menolak ini nanti diberi edukasi oleh masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati mengatakan bahwa warga yang menolak pelaksanaan imunisasi polio pada anak sudah diminta untuk membuat surat pernyataan.
"Surat pernyataan ini yang bikin mereka sendiri, isinya agar anaknya tidak diimunisasi. Jadi kalau suatu saat terjadi apa-apa ya jangan nuntut pemerintah. Pemerintah kan sudah berupaya, kalau ada apa-apa jangan nuntut, termasuk biaya sakit ya harus tanggung jawab sendiri," katanya.
Ia mengemukakan bahwa di antara warga yang semula menolak pelaksanaan imunisasi polio ada yang kemudian memperbolehkan anaknya diberi imunisasi.
"Memang penolakan ini karena keyakinan, tapi anaknya justru ingin divaksin karena melihat temannya divaksin. Akhirnya sebagian yang awalnya enggak mau menjadi mau," katanya.