DKP Boyolali gelar bazar beras murah jelang akhir tahun
Boyolali (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali ikut berpartisipasi melaksanakan gerakan pangan murah dengan menjual beras kualitas medium dengan harga Rp10.000/kg dalam kegiatan bazar pangan murah di Alun-Alun Lor kabupaten setempat, Jawa Tengah, Selasa, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Kepala DKP Kabupaten Boyolali Bambang Jihanto mengatakan DKP berpartisipasi melaksanakan gerakan pangan murah dengan menjual beras medium dengan harga Rp10.000/kg ketika di pasar harganya Rp13.500/kg.
"Sedangkan, harga yang Rp3.500 dari anggaran APBD Kabupaten Boyolali, sehingga masyarakat yang membeli harga beras medium cukup membayar hanya Rp10.000/kg." kata Bambang Jihanto.
DKP Boyolali dalam kegiatan di Alun-alun Lor itu telah menyediakan dua ton beras medium. Satu orang hanya bisa membeli 5 kg dari beras yang dihasilkan petani Boyolali itu.
Dia mengatakan DKP dalam kegiatan tersebut kebetulan menyediakan beras untuk Kabupaten Boyolali sebanyak 57 ton beras kualitas medium. Namun, beras itu, dibagi-bagi ke beberapa kecamatan untuk kegiatan yang sama. Tahapan pertama beras murah dilaksanakan dalam bazar UMKM di Alun-Alun Lor Boyolali ini.
Pihaknya berharap dengan adanya pasar pangan murah tersebut dapat mengendalikan harga beras yang kini mengalami kenaikan di pasaran. Hal ini, dapat membantu masyarakat agar dapat membeli beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg.
Kegiatan menjual harga pangan murah di Alun-alun Lor itu digelar hanya satu hari dan selanjutnya dilakukan ke kecamatan-kecamatan lainnya di Boyolali yang kurang menghasilkan beras dengan menggandeng tujuh kelompok masyarakat atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang memproduksi beras.
Pihaknya juga melaksanakan pemantauan keamanan pangan, sehingga Boyolali ada tim keamanan pangan dan anggota dari Dinas Kesehatan, Polres, DKP, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memantau pangan-pangan yang beredar di masyarakat dan diuji untuk keamanannya dari sisi kesehatan.
"Hal itu, sudah dilaksanakan dan kemudian dilakukan juga di beberapa pasar yang ditinjau," katanya.
Kedua, pihaknya menstabilkan harga antara lain dengan gerakan pangan murah yang mendasar jenis beras. Kalau memang nanti diperlukan lagi gerakan yang lebih masif Perum Bulog juga sudah siap membantu untuk gerakan pangan murah.
Kepala DKP Kabupaten Boyolali Bambang Jihanto mengatakan DKP berpartisipasi melaksanakan gerakan pangan murah dengan menjual beras medium dengan harga Rp10.000/kg ketika di pasar harganya Rp13.500/kg.
"Sedangkan, harga yang Rp3.500 dari anggaran APBD Kabupaten Boyolali, sehingga masyarakat yang membeli harga beras medium cukup membayar hanya Rp10.000/kg." kata Bambang Jihanto.
DKP Boyolali dalam kegiatan di Alun-alun Lor itu telah menyediakan dua ton beras medium. Satu orang hanya bisa membeli 5 kg dari beras yang dihasilkan petani Boyolali itu.
Dia mengatakan DKP dalam kegiatan tersebut kebetulan menyediakan beras untuk Kabupaten Boyolali sebanyak 57 ton beras kualitas medium. Namun, beras itu, dibagi-bagi ke beberapa kecamatan untuk kegiatan yang sama. Tahapan pertama beras murah dilaksanakan dalam bazar UMKM di Alun-Alun Lor Boyolali ini.
Pihaknya berharap dengan adanya pasar pangan murah tersebut dapat mengendalikan harga beras yang kini mengalami kenaikan di pasaran. Hal ini, dapat membantu masyarakat agar dapat membeli beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg.
Kegiatan menjual harga pangan murah di Alun-alun Lor itu digelar hanya satu hari dan selanjutnya dilakukan ke kecamatan-kecamatan lainnya di Boyolali yang kurang menghasilkan beras dengan menggandeng tujuh kelompok masyarakat atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang memproduksi beras.
Pihaknya juga melaksanakan pemantauan keamanan pangan, sehingga Boyolali ada tim keamanan pangan dan anggota dari Dinas Kesehatan, Polres, DKP, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memantau pangan-pangan yang beredar di masyarakat dan diuji untuk keamanannya dari sisi kesehatan.
"Hal itu, sudah dilaksanakan dan kemudian dilakukan juga di beberapa pasar yang ditinjau," katanya.
Kedua, pihaknya menstabilkan harga antara lain dengan gerakan pangan murah yang mendasar jenis beras. Kalau memang nanti diperlukan lagi gerakan yang lebih masif Perum Bulog juga sudah siap membantu untuk gerakan pangan murah.