Magelang (ANTARA) - Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa (UKM Pelita) Universitas Tidar (Untidar) Magelang menyelenggarakan kegiatan pengabdian di Desa Kenalan, Borobudur, Kabupaten Magelang dengan menggelar sosialisasi budi daya maggot (larva dari lalat).
"Kami mengajak warga Kenalan mengelola sampah organik dimanfaatkan dalam program budi daya maggot, sampah bisa dikelola dan warga bisa panen maggot untuk pakan ternak," kata Ketua Panitia Pelita Mengabdi Verjunnea Ali Choiriyan di Magelang, Selasa.
Kegiatan Pelita Mengabdi bertema "Peran mahasiswa dalam memanfaatkan limbah organik di Desa Kenalan melalui budi daya maggot" diikuti 35 warga Desa Kenalan yang merupakan pengurus bank sampah, pemilik usaha slondok, dan warga yang memiliki hewan peliharaan ternak dan unggas.
Pembina UKM Pelita sekaligus Dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Untidar Tri Puji Rahayu memberikan materi pemanfaatan sampah organik untuk budi daya maggot.
"Budi daya maggot sebenarnya tidak sulit namun butuh ketelatenan dan konsisten untuk menjalankannya. Siklusnya berputar dari telur menetas menjadi baby maggot/larva, kemudian maggot dewasa, pre pupa, pupa, dan lalat BSF (Black Soldier Fly)," kata Tri Puji.
Ia menyampaikan sumber pakan bisa menggunakan sampah organik dapur, kotoran hewan/ayam yang mudah di dapat di sekitar Desa Kenalan.
Maggot merupakan pakan ternak dengan protein tinggi yang baik digunakan untuk ternak unggas. Hasil maggot bisa dimanfaatkan warga yang juga berprofesi sebagai peternak untuk mengurangi biaya pakan ternak atau bisa juga dijual ke peternak unggas di luar desa.
Selain budi daya maggot, UKM Pelita Untidar juga mengajak diskusi warga terkait pengelolaan sampah yang selama ini diterapkan di Desa Kenalan.
Warga diajak mengenal jenis-jenis sampah, cara untuk mengatasinya, dan mengevaluasi/menyimpulkan apakah cara yang selama ini dilakukan cukup efektif untuk mengatasi sampah.
Kepala Desa Kenalan Agus Waluyo berharap sosialisasi ini dapat mengajak warganya lebih bijak dalam mengelola sampah.
"Mari mulai mengelola sampah baik yang organik dengan budi daya maggot salah satunya dan mulai mengelola sampah anorganik menjadi berbagai macam kerajinan," katanya.
Agus menghimbau bahwa pengelolaan sampah ini tidak bisa dikerjakan hanya per individu saja namun setiap warga harus bekerja bersama-sama. Jika sampah bisa dikelola tentunya lingkungan menjadi bersih, nyaman, dan sehat.
Berita Terkait
Untidar raih tiga penghargaan
Minggu, 15 Desember 2024 13:14 Wib
Perubahan Untidar jadi PTN BLU diharapkan tidak naikkan UKT
Jumat, 13 Desember 2024 7:49 Wib
Bank Jateng dukung pingpong bersama UNS dan Untidar
Senin, 18 November 2024 13:27 Wib
Pjs wali kota sebut bursa kerja konvensional masih dibutuhkan pencaker
Rabu, 13 November 2024 20:16 Wib
Dirjen Dikti: PT terus tingkatkan mutu dengan strategi dan inovasi
Selasa, 13 Agustus 2024 9:31 Wib
Untidar pertama luluskan mahasiswa dengan IPK 4
Sabtu, 3 Agustus 2024 17:08 Wib
Tim PPK Ormawa Untidar lakukan pembinaan karawitan di Desa Nampirejo
Kamis, 25 Juli 2024 18:46 Wib
Untidar berangkatkan 1.593 mahasiswa KKN
Selasa, 9 Juli 2024 16:11 Wib