Magelang (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Haris menyampaikan pendidikan tinggi (PT) harus terus meningkatkan mutu dengan strategi dan inovasi
Ia menyampaikan di Magelang, Senin, masalah dari pendidikan tinggi begitu pelik dan dari beberapa pemerintahan masih menjadi tantangan, salah satunya adalah ketimpangan kualitas dan mutu.
Ia menyampaikan hal tersebut pada peresmian Gedung Laboratorium Rekayasa dan Sain Terapan Universitas Tidar (Untidar) Magelang.
"Ini saya pikir menjadi poin penting bagaimana PT terus meningkatkan mutu dengan berbagai strategi dan inovasi, salah satunya adalah bekerja sama dengan mitra dan juga pemerintah daerah," katanya.
Ia menyampaikan hal ini bagian wujud dari Untidar untuk terus meningkatkan kualitas mutunya dengan membangun fasilitas untuk para mahasiswa agar bisa belajar lebih berkualitas.
"Saya pikir laboratorium rekayasa ini merupakan fasilitas yang tentu akan sangat mendukung kegiatan pembelajaran dan juga kegiatan riset yang ada di Untidar ini," katanya.
Menurut dia ke depan dengan upaya yang telah dilakukan Untidar selama 10 tahun menjadi PTN ini adalah sebuah capaian yang luar biasa.
"Atas nama Kementerian saya mengucapkan selamat dan sukses semoga fasilitas ini bisa digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di Untidar," katanya.
Selain itu, sekaligus menjadi pusat riset dan inovasi yang tentu akan menjawab tantangan apa yang diminta oleh publik dalam menghasilkan lulusan yang siap diterima di dunia kerja, dunia usaha, dunia industri dan juga menghasilkan karya dan riset dapat membantu berbagai permasalahan yang ada.
Rektor Untidar Sugiyarto menyampaikan pada dua tahun terakhir, keluarga besar Untidar bisa dikaruniai rezeki yang sahamnya dari mahasiswa maka sebesar apa pun yang berasal dari mahasiswa dikembalikan pada fasilitas layanan mahasiswa.
Ia menuturkan jadi pada tahun 2023 melihat kebutuhan mahasiswa yang pada saat itu tambah delapan prodi maka butuh ruang untuk kuliah dan fasilitas yang lainnya.
"Maka tahun 2023 kami membangun strukturnya lebih dahulu dan tahun ini kita sempurnakan. Pembangunan gedung ini sekitar Rp43 miliar, tahun pertama sekitar Rp14 miliar dan tahun kedua Rp29 miliar, alhamdulillah semua itu dana dari masyarakat dan mohon doanya akan kita kembalikan fungsinya untuk masyarakat terutama untuk mahasiswa," katanya.
Baca juga: Aplikasi Villex 5.0 ciptaan Tim PkM USM raih hibah Dikti