Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bencana kekeringan terus meluas dan bertambah empat kecamatan di wilayah itu.
Bencana kekeringan di Boyolali terus bertambah dari lima kecamatan kini menjadi sembilan kecamatan yakni Selo, Cepogo, Andong, dan Gladagsari, kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, di Boyolali, Rabu.
Suratno menjelaskan awalnya ada enam kecamatan yang diprediksi mengalami bencana kekeringan itu, yakni Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi, Tamansari, dan Musuk, tetapi kini bertambah empat kecamatan yakni Selo, Cepogo, Andong, dan Gladagsari. Namun, Kecamatan Musuk hingga kini justru masih aman persediaan air bersihnya.
"Permintaan masyarakat terhadap bantuan air bersih di sembilan kecamatan itu, sudah mencapai 272 tangki hingga Rabu ini," kata Suratno.
BPBD Boyolali hingga Rabu ini, mengirimkan bantuan sebanyak enam tangki isi 5.000 liter ke Dukuh Percak, Desa Bercak Kecamatan Wonosamodro sebanyak tiga tangki dan Dukuh Wuluhan, Traban, dan Rakesan Desa Repaking, masing-masing sebanyak satu tangki sehingga total ada enam tangki bantuan air bersih.
Dia menjelaskan, bantuan air bersih tersebut hingga kini terbanyak di Kecamatan Wonosamodro mencapai 78 tangki, kemudian Tamansari 57 tangki, Kemusu sebanyak 56 tangki, Wonosegoro 36 tangki, Juwangi sebanyak 32 tangki. Namun, kini bertambah empat kecamatan yakni Selo ada enam tangki, Andong empat tangki, Cepogo dua tangki, dan Gladagsari satu tangki.
"Jadi bantuan air bersih sudah bertambah di daerah baru yakni empat kecamatan yang sudah meminta kiriman bantuan air bersih," katanya.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tetap berkoordinasi dengan desa setempat. Warga memang dirasa perlu untuk mendapatkan pasokan air bersih dan juga permohonan ke BPBD Boyolali untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.
Dia menjelaskan terkait hal-hal yang lain dampak adanya musim kemarau yang menyebabkan kekeringan, pihaknya berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan perhatiannya, agar kejadian kebakaran yang akhir-akhir semakin merebak dapat ditekan dan tidak terjadi kebakaran yang dapat merugikan semuanya.
"Baik dari sisi kesehatan dan adanya potensi terjadi korban material," katanya.
Pemkab Boyolali melalui APBD mengeluarkan bantuan untuk pengadaan air bersih yang disiapkan awalnya tahun ini, sebanyak Rp105 juta. Namun, di anggaran perubahan ini, ditambah lagi sebanyak Rp80 juta sehingga total menjadi Rp185 juta.
Selain itu, pihaknya juga selalu melakukan konsolidasi dengan internal dan pihak pemangku kepentingan lain seperti BUMN, BUMD dan pihak swasta, yakni dunia usaha, masyarakat, akademisi, dan pihak lain yang mau berkontribusi kepada warga yang membutuhkan.
Pemerintah Kabupaten Boyolali bersama masing-masing dinas dan perusahaan mempunyai tugas untuk kepentingan CSR membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan itu.*
Berita Terkait
BPBD Banyumas imbau masyarakat tetap tenang terkait Gunung Slamet
Jumat, 17 Mei 2024 13:15 Wib
BPBD Purbalingga imbau pendaki patuhi larangan pendakian Gunung Slamet
Jumat, 17 Mei 2024 13:14 Wib
BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau
Minggu, 12 Mei 2024 6:15 Wib
BPBD harapkan musim kemarau tidak berdampak signifikan di Purbalingga
Rabu, 8 Mei 2024 13:08 Wib
Kemarau di Banyumas diperkirakan lebih panjang, BPBD waspada
Senin, 6 Mei 2024 15:21 Wib
BPBD Cilacap antisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau
Jumat, 3 Mei 2024 8:33 Wib
BPBD Semarang minta masyarakat jaga EWS peringatan banjir
Selasa, 30 April 2024 18:44 Wib
BPBD Semarang petakan strategi penanganan banjir
Senin, 29 April 2024 16:03 Wib