Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah memastikan tidak ada kelangkaan elpiji subsidi di kalangan masyarakat dengan menjaga stok di pasaran.
"Masih lancar, belum ada antrean mengekor," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Minggu.
Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas untuk memastikan penyaluran tidak terlambat.
Selain itu, pihaknya juga telah bersurat kepada Pertamina untuk menambah jumlah kuota elpiji 3 kg di Kota Solo selama bulan Agustus mengingat banyak kegiatan yang terselenggara selama periode tersebut.
"Kami minta penambahan lima persen dari kuota normal bulanan. Jadi apabila kuota yang normal kurang maka penambahan stok bisa digelontorkan," katanya.
Selain berupaya memastikan tidak ada kelangkaan stok di lapangan, pihaknya juga menjaga agar penggunaan elpiji subsidi tepat sasaran. Dalam hal ini, dikatakannya, pangkalan elpiji di setiap wilayah mengacu pada sasaran.
"Jadi ada pencatatan nomor KTP, setiap keluarga penerima manfaat ada kuota khusus per bulan. Tiap pangkalan mendata. Jadi yang berhak membeli elpiji 3 kg NIK sudah didata semua," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengatakan sejauh ini penyaluran elpiji 3 kg masih tetap terjaga.
Untuk di Kota Solo penyaluran elpiji 3 kg per hari sebanyak 30.034 tabung. Sedangkan di daerah lain, yakni Kabupaten Klaten sebanyak 46.652 tabung/hari, Kabupaten Boyolali 39.945 tabung/hari, Kabupaten Sragen 43.161 tabung/hari, Kabupaten Wonogiri 32.174 tabung/hari, Kabupaten Sukoharjo 39.866 tabung/hari, dan Kabupaten Karanganyar sebanyak 46.170 tabung/hari.***1***