Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat bahwa bawang merah dan cabai rawit menjadi komoditas utama penahan kenaikan inflasi pada Juli 2023.
"Bawang merah dan cabai rawit menjadi komoditas utama penahan kenaikan inflasi," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra di Semarang, Selasa.
Data dari BI, inflasi gabungan enam kota di Jateng pada Juli 2023 tercatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,20 persen (month to month).
Capaian tersebut, kata dia, memang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,03 persen (mtm), tetapi sedikit lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,21 persen (mtm).
Ia menyebutkan bahwa secara tahunan IHK enam kota gabungan di Jateng pada Juli 2023 mencapai 2,86 persen (year on years) atau berada di bawah inflasi nasional sebesar 3,08 persen (yoy).
Hal tersebut menunjukkan bahwa inflasi gabungan enam IHK di Jateng telah kembali ke rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0 plus minus 1 persen.
Diakui Rahmat, kelompok transportasi menjadi sumber peningkatan inflasi, terutama dari kenaikan tarif angkutan udara, yakni berkontribusi sebesar 0,042 persen.
Kenaikan tarif angkutan udara, lanjut dia, dipengaruhi juga oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan momentum liburan sekolah.
Setelah itu, kelompok bahan pangan juga masih mencatatkan kenaikan inflasi, seperti bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah karena mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga bawang putih, kata dia, dipengaruhi oleh kenaikan harga di negara pengimpor, yakni Tiongkok dari 800 dolar AS per ton menjadi 1.250 dolar AS per ton sehingga harga di pasaran dalam negeri ikut meningkat.
"Peningkatan itu dikarenakan potensi dampak El Nino di Tiongkok," katanya.
Kenaikan harga daging dan telur ayam ras juga terjadi seiring dengan kenaikan harga jagung yang menjadi bahan baku pakan ayam, serta dipengaruhi juga dari pengurangan day old chicken (DOC) oleh peternak sehingga terjadi penurunan stok.
Meski demikian, kata dia, bawang merah dan cabai rawit mampu menahan laju inflasi menjadi lebih tinggi, seiring dengan panen bawang merah yang saat ini sedang berlangsung di sejumlah daerah sentra, di antaranya Brebes dan Pati yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Agustus.
Komoditas cabai rawit juga mengalami penurunan harga, kata dia, seiring dengan pasokan cabai rawit di Jawa Tengah yang meningkat, sementapermintaan masyarakat relatif menurun pasca-Hari Raya Idul Adha pada Juni lalu.
Secara keseluruhan untuk 2023, Rahmat memperkirakan inflasi IHK akan kembali berada pada sasaran inflasi 3,0 plus minus 1 persen.
Untuk menjaga inflasi kembali berada pada rentang target, kata dia, BI akan senantiasa berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam Forum TPID Provinsi Jateng dengan menyusun berbagai program pengendalian inflasi.
Program pengendalian inflasi tersebut diarahkan kepada pengelolaan ekspektasi masyarakat, menjaga kecukupan pasokan, dan kelancaran distribusi barang.