Purwokerto (ANTARA) - Ikatan Alumni SMA Negeri 1 (Ikasmansa) Purwokerto menggelar bazar Ramadhan untuk memberdayakan anggotanya yang menekuni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta memberikan kemudahan bagi umat Islam dalam memenuhi kebutuhan berbuka puasa.
"Kegiatan bazar ini merupakan yang pertama kali digelar oleh Ikasmansa," kata Ketua Panitia Bazar Romansa (Ramadhan Bersama Alumni Smansa) Wahyu Widodo di sela kegiatan yang digelar di Taman Pangripta Kranji, Lapangan Brobahan, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis sore.
Ia mengatakan penyelenggaraan bazar tersebut didasari ide yang muncul dalam grup WhatsApp "Ikasmansa Business Community".
Dalam hal ini, kata dia, grup WhatsApp tersebut dibentuk untuk mewadahi anggota Ikasmansa yang menekuni bisnis termasuk UMKM.
"Anggota Ikasmansa yang tergabung dalam grup WhatsApp tersebut mengusulkan untuk penyelenggaraan bazar Ramadhan. Maka, kami lakukan persiapan secara spontan, selama kurang lebih dua minggu," jelasnya.
Hingga akhirnya, kata dia, panitia memutuskan untuk menyelenggarakan Bazar Romansa di Taman Pangripta Kranji sejak 23 Maret hingga 14 April 2023.
Dia mengatakan bazar tersebut diikuti 26 pelaku UMKM yang notabene anggota Ikasmansa dengan menjual berbagai kuliner untuk berbuka puasa, kebutuhan pokok masyarakat, dan sandal untuk Lebaran.
"Sekitar 85 persen produk yang dijual berupa makanan dan minuman. Harganya cukup kompetitif, terjangkau, menunya beragam dan luar biasa," tegasnya.
Salah seorang anggota Ikasmansa, Yuni Widyawati mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan bazar tersebut karena dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan.
"Selama ini, saya jualan di warung sendiri, dekat GOR Satria, sehingga dengan adanya bazar, saya bisa jualan di dua tempat," jelasnya.
Dalam bazar tersebut, dia menawarkan beberapa menu andalan yang dijual di arena bazar, antara lain gudek, krecek, nasi jamblang, dan aneka sayur yang menunya berganti setiap hari.
Sementara itu salah seorang pembeli, Ari mengaku diuntungkan dengan keberadaan Bazar Romansa di Taman Pangripta Kranji karena dia sering "ngabuburit" atau menunggu waktu berbuka puasa di tempat itu.
"Saat Ramadhan tahun lalu, belum ada bazar seperti ini, sehingga kalau 'ngabuburit' harus bawa bekal sendiri atau beli di tempat yang agak jauh," katanya.