Boyolali siapkan program untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyiapkan sejumlah program untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah dengan melibatkan perguruan tinggi serta kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Joko Suhartono di Boyolali, Selasa mengatakan, salah satu komoditas pangan yang masih defisit yakni kedelai sebesar 12.000 ton.
"Upaya yang dilakukan kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan melibatkan lima kecamatan serta 14 kelompok tani di lahan seluas 165 hektare," ujar dia.
Sedangkan untuk untuk tanaman pangan dan hortikultura, pihaknya memberikan bantuan "screen house" sebanyak dua unit, satu di Kecamatan Teras untuk komoditi buah-buahan dan satu di Kecamatan Selo untuk komoditi sayuran.
"Kalau bantuan kebun bibit 10 kelompok melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Ada pula bantuan dari provinsi berupa alat pengolah bawang goreng satu unit yang berlokasi di Kecamatan Cepogo Boyolali," ujar dia.
Bantuan sarana prasarana yang akan diberikan adalah traktor tangan sebanyak 31 unit, mesin pompa air 156 unit, asuransi usaha tani 4.000 hektare, irigasi perpompaan 40 unit, irigasi tanah dalam satu unit, dam parit satu unit dan pintu air 12 unit.
"Adanya kegiatan ini, diharapkan pemerintah hadir membantu masyarakat utamanya petani dalam rangka mempromosikan hasil panen mereka, sehingga diharapkan hasil panennya bisa lebih meningkat lagi," katanya.
Dia mengatakan, komoditi beras di 2023 mengalami surplus 35 ribu ton, sehingga diharapkan untuk 2024 beras masih akan mengalami surplus lagi. Adapun jumlah petani di Kabupaten Boyolali sebanyak 118.000 orang, dengan petani milenial 11.026 orang dan buruh tani 28.000 orang.
"Kami akan lebih menggenjot para petani milenial yang akan kami dorong untuk ke depan, sehingga harapan kami bersama petani-petani yang sudah tua akan tergantikan dengan yang muda, dan diharapkan dengan sentuhan teknologi," katanya.
Pemkab Boyolali juga menggelar bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang melibatkan Dinas Pertanian (Dispertan), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) setempat dalam acara Hari Tani Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Ikan Nasional, dan Hari Pangan Nasional, dibuka oleh Bupati M Said Hidayat mulai Senin (2/9) hingga Rabu (4/9).
Bupati M Said Hidayat berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat lebih memotivasi para petani dan peternak untuk mewujudkan Kabupaten Boyolali menjadi lumbung pangan. Dia juga mengatakan kegiatan pada hari terakhir nanti akan diluncurkan Buku Boyolali Kaya Komoditas yang memaparkan berbagai kekayaan komoditas yang ada di Boyolali.
"Kekayaan komoditas di Kabupaten Boyolali agar dapat tercatat, tertulis dengan baik, sehingga apa yang kami miliki apa yang tumbuh di tanah Boyolali ini, kekayaan komoditas di Boyolali," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Joko Suhartono di Boyolali, Selasa mengatakan, salah satu komoditas pangan yang masih defisit yakni kedelai sebesar 12.000 ton.
"Upaya yang dilakukan kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan melibatkan lima kecamatan serta 14 kelompok tani di lahan seluas 165 hektare," ujar dia.
Sedangkan untuk untuk tanaman pangan dan hortikultura, pihaknya memberikan bantuan "screen house" sebanyak dua unit, satu di Kecamatan Teras untuk komoditi buah-buahan dan satu di Kecamatan Selo untuk komoditi sayuran.
"Kalau bantuan kebun bibit 10 kelompok melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Ada pula bantuan dari provinsi berupa alat pengolah bawang goreng satu unit yang berlokasi di Kecamatan Cepogo Boyolali," ujar dia.
Bantuan sarana prasarana yang akan diberikan adalah traktor tangan sebanyak 31 unit, mesin pompa air 156 unit, asuransi usaha tani 4.000 hektare, irigasi perpompaan 40 unit, irigasi tanah dalam satu unit, dam parit satu unit dan pintu air 12 unit.
"Adanya kegiatan ini, diharapkan pemerintah hadir membantu masyarakat utamanya petani dalam rangka mempromosikan hasil panen mereka, sehingga diharapkan hasil panennya bisa lebih meningkat lagi," katanya.
Dia mengatakan, komoditi beras di 2023 mengalami surplus 35 ribu ton, sehingga diharapkan untuk 2024 beras masih akan mengalami surplus lagi. Adapun jumlah petani di Kabupaten Boyolali sebanyak 118.000 orang, dengan petani milenial 11.026 orang dan buruh tani 28.000 orang.
"Kami akan lebih menggenjot para petani milenial yang akan kami dorong untuk ke depan, sehingga harapan kami bersama petani-petani yang sudah tua akan tergantikan dengan yang muda, dan diharapkan dengan sentuhan teknologi," katanya.
Pemkab Boyolali juga menggelar bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang melibatkan Dinas Pertanian (Dispertan), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) setempat dalam acara Hari Tani Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Ikan Nasional, dan Hari Pangan Nasional, dibuka oleh Bupati M Said Hidayat mulai Senin (2/9) hingga Rabu (4/9).
Bupati M Said Hidayat berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat lebih memotivasi para petani dan peternak untuk mewujudkan Kabupaten Boyolali menjadi lumbung pangan. Dia juga mengatakan kegiatan pada hari terakhir nanti akan diluncurkan Buku Boyolali Kaya Komoditas yang memaparkan berbagai kekayaan komoditas yang ada di Boyolali.
"Kekayaan komoditas di Kabupaten Boyolali agar dapat tercatat, tertulis dengan baik, sehingga apa yang kami miliki apa yang tumbuh di tanah Boyolali ini, kekayaan komoditas di Boyolali," katanya.