Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 diketahui pendidikan tertinggi penduduk provinsi ini yang berusia 15 tahun ke atas didominasi oleh pendidikan dasar.
"Dari 100 penduduk berusia 15 tahun ke atas, terdapat 25 orang yang menamatkan SMA atau yang sederajat, dan hanya tujuh yang lulus perguruan tinggi," kata Statistisi Ahli Madya BPS Jawa Tengah Muh. Saichudin dalam siaran pers di Semarang, Senin.
Ia menuturkan penduduk berusia 15 tahun ke atas di wilayah perkotaan sebagian besar merupakan tamatan SMA atau sederajat.
Sementara di perdesaan, lanjut dia, didominasi oleh tamatan SD atau sederajat.
Ia menambahkan penduduk berusia 15 tahun ke atas di perdesaan yang tidak bersekolah dan tidak tamat SD juga lebih tinggi di banding perkotaan.
Survei penduduk 2020, lanjut dia, juga menunjukkan peningkatan tingkat pendidikan dari waktu ke waktu.
Ia mencontohkan tingkat pendidikan yang ditamatkan generasi milenial (rentang usai 26 sampai 41 tahun) di Jawa Tengah yakni SMP atau yang sederajat.
BPS juga mencatat peningkatan yang signifikan migrasi seumur hidup (perpindahan penduduk yang wilayah tempat tinggalnya pada saat pelaksanaan sensus berbeda dengan wilayah tempat lahir) pada 50 tahun terakhir di Jawa Tengah.
Tren migrasi masuk seumur hidup tertinggi, kata dia, terjadi di Kota Salatiga yang mencapai 32,28 persen.
Sementara tren migrasi keluar seumur hidup tertinggi terjadi di Kota Surakarta yang mencapai 46,32 persen.

