Solo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menanggapi isu "reshuffle" kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akhir-akhir ini kembali muncul.
"Saya kira 'reshuffle' jangan jadi isu ya. Kalau mau 'reshuffle' ya 'reshuffle'," katanya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan "reshuffle" atau perombakan anggota kabinet menjadi hak prerogatif presiden.
"Saya kira presiden paham betul bagaimana kompetensi masing-masing menterinya dan komunikasi dengan ketua parpol pengusung juga intens. Menurut saya, 'monggo-monggo' saja ('reshuffle') karena situasi saat ini membutuhkan kebersamaan dari pemerintah dan kabinetnya," kata dia.
Ia mengatakan jangan sampai presiden memiliki menteri namun tidak memiliki kabinet.
"'Reshuffle' harus mengarahkan menteri agar menjadi kabinet yang ikut menyelesaikan banyak hal, terutama dalam situasi yang tidak mudah ini," katanya.
Ia mengatakan presiden tidak hanya membutuhkan menteri kompeten tetapi membutuhkan kabinet yang solid.
"Terutama pada hal-hal yang menyangkut pangan, logistik, dan energi. Saat ini kan tidak dalam situasi normal, apalagi global. Solid saja belum tentu selesai, maka kalau 'reshuffle' itu hak presiden," katanya.
Ia mengatakan kabinet tersebut harus bekerja keras membereskan segala situasi, paling tidak hingga tahun 2024.
"Oleh karena itu, kalau mau 'reshuffle' segera saja agar tidak menjadi isu," katanya..
Berita Terkait
Sosok Menkumham Supratman Andi Atgas pengganti Yasonna Laoly
Senin, 19 Agustus 2024 10:21 Wib
Presiden Jokowi lantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM
Senin, 19 Agustus 2024 10:05 Wib
Alasan Presiden Jokowi pilih Nezar Patria sebagai Wamenkominfo
Senin, 17 Juli 2023 10:52 Wib
Wapres wanti-wanti menteri yang sibuk "nyaleg" bisa diganti, berikut daftarnya
Selasa, 23 Mei 2023 14:16 Wib
Reshuffle kabinet tak terlalu pengaruhi konstelasi politik
Minggu, 29 Januari 2023 20:48 Wib
Pekan depan Rabu Pon, Jokowi "reshuffle" kabinet?
Minggu, 29 Januari 2023 13:29 Wib
Mensesneg: Tak ada "reshuffle" kabinet Rabu besok
Selasa, 20 April 2021 15:25 Wib
Hingga saat ini, representasi GMNI tidak ada di kementerian
Rabu, 14 April 2021 21:15 Wib