Cilacap (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengharapkan adanya kemudahan dalam mengurus dokumen perizinan kapal nelayan.
"Kasihan nelayan, untuk mendapatkan BBM (Bahan Bakar Minyak) kadang-kadang sulit, untuk melautnya juga kesulitan karena tidak ada tangkapannya. Untuk kapal-kapal di bawah 6 GT (Gross Tonage) sih kepengurusan dokumennya sih masih masih bisa lah," kata Ketua DPC HNSI Kabupaten Cilacap Sarjono di Cilacap, Selasa.
Akan tetapi untuk kapal-kapal berukuran 7 GT hingga 30 GT, kata dia, dalam kepengurusan dokumen perizinannya susah dan kadang-kadang sulit mendapatkan BBM.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan pemerintah memberikan kemudahan bagi nelayan dalam mengurus dokumen perizinan kapal seperti halnya kepengurusan alat transportasi darat yang terbilang mudah.
"Kenapa sih pemerintah enggak mau memberikan apa ya, bukan sih prioritas, tapi setidaknya disamakan dengan perizinan transportasi darat yang mudah. Tapi kok untuk sektor perikanan tangkap selalu berbelit-belit," katanya.
Ia mengatakan sejak dulu hingga sekarang dan telah beberapa kali ganti presiden maupun menteri tetapi tetap sama karena kepengurusan dokumen perizinan kapal masih sulit.
Bahkan, kata dia, nelayan beberapa kali dijanjikan akan dipermudah dalam mengurus dokumen perizinan kapal namun sampai sekarang masih sulit.
"Nelayan itu khususnya sektor perikanan tangkap, untuk yang izinnya (dari) provinsi, kalau yang pusat saya kira perizinannya sudah lumayan bagus. Khusus yang provinsi, harapan kami cuma dua saja," katanya.
Dalam hal ini, dia mengharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempermudah perizinan dokumen kapal.
"Kalau (nelayannya) enggak tahu, ya dibantu," tegasnya.
Selain itu, kata dia, Pemprov Jateng diharapkan membantu nelayan agar mudah dalam membeli BBM.
Ia mengaku optimistis jika kepengurusan dokumen kapal maupun pembelian BBM bagi nelayan dipermudah, upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir akan lebih mudah dan dampaknya akan begitu besar.
"Saya jadi heran, kalau terus begini, kami akan mengadu ke mana. Mau demo kan enggak boleh meskipun kita dilindungi undang-undang kalau mau menyampaikan aspirasi," katanya.
Ia mengaku khawatir akan muncul masalah jika nelayan Cilacap sampai turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi.
"Harapan kami, pemerintah mau mendengar aspirasi para pelaku usaha perikanan tangkap," kata Sarjono.
Berita Terkait
Pertamina serahkan perahu pertolongan untuk nelayan Cilacap
Senin, 6 Mei 2024 16:00 Wib
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
HNSI Cilacap setuju rencana perahu nelayan gunakan energi listrik
Senin, 31 Juli 2023 16:47 Wib
HNSI Pati sesalkan pembakaran kapal cantrang asal Pati dan Rembang
Kamis, 22 Juni 2023 17:35 Wib
Pencarian 11 ABK yang hilang di Samudra Hindia dihentikan
Selasa, 23 Mei 2023 13:44 Wib
Nelayan Cilacap bersiap panen ikan
Rabu, 10 Mei 2023 14:40 Wib
HNSI Cilacap minta aturan PNBP direvisi karena memberatkan nelayan
Kamis, 19 Januari 2023 22:02 Wib
HNSI Batang menggelar Budaya Bahari Pesta Nyadran
Selasa, 16 Agustus 2022 8:02 Wib