Akademisi: PHT bagian penting dari pengelolaan agroekosistem yang sehat
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan usaha untuk melakukan kegiatan budi daya pertanian yang sehat
Purwokerto (ANTARA) - Guru Besar bidang Hama Penyakit Tumbuhan dari Universitas Brawijaya Malang Prof. Dr. Ir Abdul Latief Abadi, M.S. mengatakan pengelolaan penyakit tanaman merupakan bagian dari pengelolaan hama dan penyakit terpadu (PHT) karena pada dasarnya PHT merupakan bagian penting dari pengelolaan agroekosistem yang sehat.
"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan usaha untuk melakukan kegiatan budi daya pertanian yang sehat, meliputi pengolahan tanah yang sesuai dengan kaidah konservasi, penggunaan input pupuk, dan pestisida organik," katanya di Ruang A.016 Gedung Pascasarjana, Program Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Prof. Abdul Latief Abadi mengatakan hal itu saat menjadi narasumber dalam kuliah umum dengan topik "Pengendalian Hayati Penyakit Tumbuhan dalam Pertanian Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Unsoed.
Baca juga: Rektor lantik sejumlah pejabat di lingkungan Unsoed Purwokerto
Kuliah umum diikuti oleh 60 mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Pertanian serta mahasiswa program S1 yang tertarik terhadap kajian hama dan penyakit tanaman.
"Jika agroekosistem sudah dikelola dengan baik, maka dengan sendirinya akan terjadi keseimbangan di lingkungan pertanian sehingga alam dapat memberikan daya dukung maksimal dan potensi produksi komoditas pertanian yang dibudidayakan sesuai yang diharapkan," kata Prof. Abdul Latief Abadi.
Menurut dia, pengendalian hayati tanaman adalah kegiatan memusnahkan dan mengendalikan patogen dengan memanfaatkan aktivitas mikroba lain.
Contoh agensia hayati dapat berupa bakteri dari genus Bacillus sp maupun jamur dari golongan Trichoderma sp. Salah satu yang sudah diproduksi dan diedarkan ke petani adalah Bio P 60 dan Bio T10 hasil penemuan Prof. Loekas Soesanto.
Sementara saat memberi sambutan, Koordinator Program Studi Pascasarjana Fakultas Pertanian Unsoed Dr. Ir. Saparso, M.P. menyampaikan terima kasih kepada narasumber, panitia, dan pimpinan Fakultas Pertanian Unsoed atas fasilitasinya serta dukungan positif terhadap kegiatan kuliah tamu.
"Kegiatan ini dapat membangun atmosfer akademik yang bagus di lingkungan kampus," katanya. [ohr-fp]
Baca juga: Tiga mahasiswa Unsoed raih medali perak di Malaysia
Baca juga: Akademisi Unsoed beri pelatihan pemasaran digital bagi mantan pekerja migran
"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan usaha untuk melakukan kegiatan budi daya pertanian yang sehat, meliputi pengolahan tanah yang sesuai dengan kaidah konservasi, penggunaan input pupuk, dan pestisida organik," katanya di Ruang A.016 Gedung Pascasarjana, Program Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Prof. Abdul Latief Abadi mengatakan hal itu saat menjadi narasumber dalam kuliah umum dengan topik "Pengendalian Hayati Penyakit Tumbuhan dalam Pertanian Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Unsoed.
Baca juga: Rektor lantik sejumlah pejabat di lingkungan Unsoed Purwokerto
Kuliah umum diikuti oleh 60 mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Pertanian serta mahasiswa program S1 yang tertarik terhadap kajian hama dan penyakit tanaman.
"Jika agroekosistem sudah dikelola dengan baik, maka dengan sendirinya akan terjadi keseimbangan di lingkungan pertanian sehingga alam dapat memberikan daya dukung maksimal dan potensi produksi komoditas pertanian yang dibudidayakan sesuai yang diharapkan," kata Prof. Abdul Latief Abadi.
Menurut dia, pengendalian hayati tanaman adalah kegiatan memusnahkan dan mengendalikan patogen dengan memanfaatkan aktivitas mikroba lain.
Contoh agensia hayati dapat berupa bakteri dari genus Bacillus sp maupun jamur dari golongan Trichoderma sp. Salah satu yang sudah diproduksi dan diedarkan ke petani adalah Bio P 60 dan Bio T10 hasil penemuan Prof. Loekas Soesanto.
Sementara saat memberi sambutan, Koordinator Program Studi Pascasarjana Fakultas Pertanian Unsoed Dr. Ir. Saparso, M.P. menyampaikan terima kasih kepada narasumber, panitia, dan pimpinan Fakultas Pertanian Unsoed atas fasilitasinya serta dukungan positif terhadap kegiatan kuliah tamu.
"Kegiatan ini dapat membangun atmosfer akademik yang bagus di lingkungan kampus," katanya. [ohr-fp]
Baca juga: Tiga mahasiswa Unsoed raih medali perak di Malaysia
Baca juga: Akademisi Unsoed beri pelatihan pemasaran digital bagi mantan pekerja migran