Pemkab Pekalongan tutup sementara objek wisata alam Petungkirono
Penutupan objek wisata alam ini dimulai sejak 21 Juni 2021 hingga 28 Juni 2021
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menutup sementara objek wisata alam Petungkriono karena ditemukan adanya 21 warga di tiga Kecamatan Petungriono yang terpapar positif COVID-19.
Camat Petungkriono Faris Abdul Halim di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penyekatan di tiga akses jalan utama menuju ke objek wisata alam itu agar mobilitas warga dapat dikontrol sesuai protokol kesehatan.
"Penutupan objek wisata alam ini dimulai sejak 21 Juni 2021 hingga 28 Juni 2021. Adapun penyekatan dilakukan di pos PPKM mikro Desa Kayupuring, Gumelem, dan pos Simego," katanya.
Farid mengatakan, selama ini wilayah Kecamatan Petungkriyono selalu masuk sebagai zona hijau tetapi kini muncul adanya lonjakan kasus COVID-19 yaitu ada 21 warga terpapar positif COVID-19.
"Oleh karena, kami tidak ingin ada penyebaran yang lebih masif sehingga mengajak pengelola wisata untuk melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 meski klasternya bukan dari wisata," katanya.
Baca juga: Objek wisata Candi Arjuna tutup hingga 2 Juli 2021
Menurut dia, kasus COVID-19 di tiga desa Kecamatan Petungkriyono tersebut bukan berasal dari klaster wisata tetapi adanya mobilitas aktivitas warga didaerah itu.
"Kebetulan ada kunjungan beberapa saudara dari luar kota dan ada juga yang bepergian ke luar daerah. Oleh karena, kasus COVID-19 di disini bukan dari klaster wisata," katanya.
Selain melakukan penutupan sementara objek wisata, kata dia, pihaknya juga menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
"Sekarang ini, kami terus memonitor pelaksanaan PPKM mikro di tingkat desa. Kami jadwalkan setiap Rabu dan Kamis untuk pengecekan perlengkapan," katanya.
Terkait adanya tradisi Sedekah Bumi (Legenonan), kata dia, masyarakat diminta menunda kegiatan itu karena saat ini masih dalam kondisi pandemi.
"Masalah kegiatan keramaian seperti sedekah bumi, kami berharap ada kesadaran masyarakat menunda tradisi itu. Lebih baik kegiatan itu diganti dengan kegiatan doa bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat," katanya.
Baca juga: Kawasan wisata religi Sapuro Pekalongan ditutup
Baca juga: Kasus Covid-19 melonjak, Mal Ramayana Kudus tutup sementara
Camat Petungkriono Faris Abdul Halim di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penyekatan di tiga akses jalan utama menuju ke objek wisata alam itu agar mobilitas warga dapat dikontrol sesuai protokol kesehatan.
"Penutupan objek wisata alam ini dimulai sejak 21 Juni 2021 hingga 28 Juni 2021. Adapun penyekatan dilakukan di pos PPKM mikro Desa Kayupuring, Gumelem, dan pos Simego," katanya.
Farid mengatakan, selama ini wilayah Kecamatan Petungkriyono selalu masuk sebagai zona hijau tetapi kini muncul adanya lonjakan kasus COVID-19 yaitu ada 21 warga terpapar positif COVID-19.
"Oleh karena, kami tidak ingin ada penyebaran yang lebih masif sehingga mengajak pengelola wisata untuk melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 meski klasternya bukan dari wisata," katanya.
Baca juga: Objek wisata Candi Arjuna tutup hingga 2 Juli 2021
Menurut dia, kasus COVID-19 di tiga desa Kecamatan Petungkriyono tersebut bukan berasal dari klaster wisata tetapi adanya mobilitas aktivitas warga didaerah itu.
"Kebetulan ada kunjungan beberapa saudara dari luar kota dan ada juga yang bepergian ke luar daerah. Oleh karena, kasus COVID-19 di disini bukan dari klaster wisata," katanya.
Selain melakukan penutupan sementara objek wisata, kata dia, pihaknya juga menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
"Sekarang ini, kami terus memonitor pelaksanaan PPKM mikro di tingkat desa. Kami jadwalkan setiap Rabu dan Kamis untuk pengecekan perlengkapan," katanya.
Terkait adanya tradisi Sedekah Bumi (Legenonan), kata dia, masyarakat diminta menunda kegiatan itu karena saat ini masih dalam kondisi pandemi.
"Masalah kegiatan keramaian seperti sedekah bumi, kami berharap ada kesadaran masyarakat menunda tradisi itu. Lebih baik kegiatan itu diganti dengan kegiatan doa bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat," katanya.
Baca juga: Kawasan wisata religi Sapuro Pekalongan ditutup
Baca juga: Kasus Covid-19 melonjak, Mal Ramayana Kudus tutup sementara