Temanggung (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan trauma healing kepada anak-anak dan kaum perempuan di Dusun Paponan, Desa Bejen, pascapenganiayaan yang mengakibatkan ALH (7) meninggal dunia.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung TPQ Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Senin, DPPKBP3A Kabupaten Temanggung menggandeng psikolog dan relawan melakukan "trauma healing".
Kasi Pengarusutamaan Gender Perlindungan Perempuan DPPKBPPPA Kabupaten Temanggung Sapto Ruruh Sulistyo mengatakan dampak dari kasus kekerasan tersebut telah membuat ketakutan dan kecemasan bagi masyarakat setempat.
Masyarakat sekitar kaget, karena selama empat bulan masyarakat bertanya-tanya dimana keberadaan korban yang kemudian dikagetkan dengan terkuaknya kasus bahwa selama ini korban telah meninggal dunia di rumahnya.
"Sejak ada kejadian tersebut, ibu-ibu dan bapak-bapak sampai malam hanya menceritakan masalah itu. Jadi merasa ketakutan, maka dari itu kami perlu memulihkan semangat dan optimisme bahwa semua masalah pasti ada penyelesaian," katanya.
Ia berharap melalui kegiatan ini anak-anak bisa bermain dengan teman-temannya tanpa merasa ketakutan dan kaum ibu bisa menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasanya.
"Kami lihat efeknya selama satu hingga dua minggu ke depan bagaimana kalau misalnya masih ada trauma dan ketakutan kami akan berkoordinasi untuk mengadakan kegiatan lagi," katanya.
Kepala Dusun Paponan Dyah Ratnasari menyampaikan dampak dari kekerasan anak yang mengakibatkan kematian tersebut menimbulkan ketakutan dan trauma yang mendalam bagi masyarakat. Bukan hanya bagi warga yang bersebelahan dengan tempat kejadian, tetapi warga Dusun Paponan secara keseluruhan.
Bahkan ada beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan rumah korban memilih untuk berpindah sementara karena takut. Mereka mengungsi ke tetangganya yang agak jauh.
Menurut dia pemerintah desa telah berupaya untuk menghilangkan rasa ketakutan warga dengan cara melakukan patroli malam.
Ia mengapresiasi upaya pemerintah kabupaten dalam memulihkan semangat masyarakat.
"Kegiatan ini sangat membantu, khususnya kepada anak-anak, semoga kondisinya cepat normal seperti sediakala," katanya.