Boyolali (ANTARA) - Puluhan orang warga korban gempa dari Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dengan menumpang pesawat Hercules A-1330 milik TNI Angkatan Udara (AU) tiba di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.
Pesawat Hercules A-1330 milik TNI AU dengan misi kemanusiaan mengangkut 102 pengungsi asal Majene dan Mamuju tersebut melalui Makassar Sulawesi Selatan dan tiba di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jateng, sekitar pukul 10.30 WIB.
Menurut Komandan Lanud Adi Soemarmo, Kolonel Nav. I Nyoman Suadnyana, telah mendarat pesawat terbang dari TNI AU jenis Hercules A-1330 yang membawa pengungisi dari Majene dan Mamuju Sulbar, di Bandara Adi Soemarmo, sebanyak 54 orang dengan tujuan Soloraya Jawa Tengah yang merupakan tanah kelahiran para pengungsi.
Pesawat TNI AU tersebut untuk mengantar warga yang menjadi korban bencana alam gempa bumi baik di Mamuju maupun Majene Sulbar. Mereka berangkat dari Makassar, Kami pagi, dan tiba di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Ganjar berangkatkan sukarelawan dan logistik bantu korban gempa Sulbar
Warga korban bencana alam tersebut yang turun di Bandara Adi Soemarmo sebanyak 54 jiwa dan sebanyak 48 orang lainnya akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Abdurrahman Saleh Malang Jawa Timur.
Warga pengungsi tersebut sebelum berangkat sudah melakukan tes usap dan setibanya di Bandara Adi Soemarmo juga langsung dites cepat antigen.
Setelah itu, korban bencana tersebut setelah ini, langsung ditangani oleh Pemkot Surakarta untuk ditempatkan di Solo Teckno Park. Mereka setelah didata saat transit di Solo Teckno Park langsung diantarkan ke tujuan daerah masing-masing.
"Kami dari TNI membantu sepenuhnya melaksanakan misi kemanusiaan, sudah ada arahan dari pimpinan semua akan dibantu semaksimal kita bisa termasuk mulai pengangkutan dengan pesawat Hercules baik ke Jateng maupun Jatim," katanya.
Warga pengungsi asal Sulbar yang mau ke tujuan mana saja di Indonesia akan diantarkan karena sudah ada perintah dari pimpinan.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Harso Susilo, mengatakan, pihaknya sudah diperintahkan untuk memfasilitasi dan berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Sulawesi Selatan yang memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Jawa Tengah dan Jatim.
Menurut dia, Pemkot Surakarta telah menyiapkan fasilitas di Solo Teckno Park, pihaknya juga telah menyediakan di Sukoharjo. Jumlah pengungsi dari 54 orang yang tiba ini, masih ada 14 orang terpaksa ditinggal di Makassar karena hasil tes usap positif, sehingga terkendala 14 hari harus karantina.
"Kami akan semaksimal mungkin memfasilitasi warga asal Sulbar itu. Kami hanya memfasilitasi karena tidak ada angkutan ke daerah asal. Mereka sekarang baru menjalani tes cepat antigen dan kemudian dimintai keterangan asalnya. Dari 54 orang asal Jateng terdiri dari dua orang dari Demak, dua orang Magelang dan sisanya Soloraya," katanya.
Salah satu pengungsi Sukoyo (48), warga Jawa yang telah lama menetap di Mamuju, Sulbar mengatakan dirinya bersama enam anggota keluarganya dengan tujuan Jumantono Karanganyar. Akomodasi semua ditanggung oleh pemerintah.
"Saya memang ingin kembali ke Jateng, karena merasa trauma dengan kondisi bencana susulan yang sering terjadi di Mamuju, Sulbar. Saya akan kembali ke Mamuju setelah semua kembali normal," kata Sukoyo.
Baca juga: Bantu penanganan pascagempa Sulbar, PKS Jateng berangkatkan sukarelawan